Dunia Budi
simpan dulu coret coret kasarππ
"Dunia Budi"
Anda tahu zaman aku bocah dulu tak ada namanya paud atau TK. Entah apa isltilahnya itu. Yang aku tahu sekolah zaman itu adalah SD. Bisa masuk SD itu luar biasa keren bisa naikin gengsi dan citra keluarga. ππ
Zaman dulu yang namanya orang pintar itu yang Aku tahu adalah insinyur. Siapa insinyur??(ada yah presiden kita insinyur toh.. hihi) Orang pintar sok pasti kayalah! dan insinyur itu harus sekolah. Para orang tua cukup termotivasi untuk mengajari memberitahu apa itu sekolah dan apa saja yang akan kita kerjakan saat di sekolah. Termasuk mamaku cukup update kalo berhubungannya dengan pendidikan. Maklumlah keluarga kami dah turun temurun dari sononya turunan yang selalu sekolah.
Setiap hari sibuk diajari mamaku untuk membaca ma.. mi ..mu, sa.. si.. su.. dengan penuh semangat bak guru PNS baru dengan semangat membara mencoba memberikan petunjuk mengenal huruf dan mengeja yang baik. Saking terlalu semangatnya sesekali mulai terdengar hentakan batang lilin sampai patah dan akhirnya terlempar ke belakang. Jangan heran batang lilin digunakan mamaku sebagai alat tulis di papan lemari. Selain itu suara mama mulai menunjukkan peralihan nada-nada dengan not tinggi. Aku hanya diam dan bertanya tanya ada apa yah dengan mamaku itu?. Maklum masih bocah ingusan mana aku ngerti kalo mamaku cukup putus asa bagaimana berusaha agar aku bisa mengeja dan membaca. Sampai pada akhirnya dia berlinang air mata. Aku tambah semakin heran apa yang dia sedihkan. Kenapa? Sebegitu terharunya mengajari aku membaca.ππ
Sebenarnya bukan tidak bisa hanya saja aku terlalu gugup untuk bicara karena cara mamaku mengajariku terlalu profesional seakan aku ini anak jenius yang dengan cepat menangkap apa yang dia sampaikan. Ataupun mungkin saat itu dia membayangkan bahwa aku adalah dirinya juga. Serius membaca ma, mi, mu, sa.. si.. su.. caca.. cici.. dan seterusnya aku bingung itu kata apa dan kenapa juga aku harus membacanya. Akan lebih baik aku langsung membaca na.. si.. sudah jelaskan itu benda yang setiap hari aku makan.
Aku bertanya kenapa harus ada ma atau sa atau si? Mama bilang biar kamu tahu dasar membaca. Kalo kamu bisa baca nanti kamu bisa membaca apa saja tulisan yang kamu lihat apalagi nanti kamu akan terampil membaca buku.. BUKU?? Ya, buku itu jendela dunia. Kamu bisa tahu apa saja yang ada dalam isinya. “Ooooo ..” dengan melongo tanda tak paham, karena yang kutahu buku di rumahku adalah Al Quran atau buku garis dua dengan coretan aneh tulisan tetehku di tasnya.π€π€
Singkat cerita masuk sekolah di hari pertama. Anak-anak yang lain berangkat sekolah dengan motivasi dan semangat yang tinggi. Terlihat wajah-wajah ceria dengan celoteh-celoteh manja saat diantar ibunya . Aku ??π€ hanya mengekor meliuk mengikuti kepala yang tidak lain adalah Sang Teteh. ππ
Tak jauh beda apa yang diajarkan bu guru dan mamaku. Hingga kulihat sebuah buku bergambar di meja bu guru. Buku persegi panjang dengan gambar seorang anak, ibu dan ayah. Sudah pasti anak tahun 90-an tahu buku ini.ππ
Aku hanya menatap penuh penasaran hingga bu guru berbaik hati mempersilakan aku membukanya. Yah barulah saat itu aku bisa membaca “ini budi .. ini ibu budi.. ini bapak budi..” hingga bacaan tentang budi yang makan, budi yang minum, budi yang mandi dan aktivitas ayah ibunya yang tidak jauh beda dengan aktivitas sehari-hari keluargaku.
Pada detik itulah aku menemukan satu jendela dunia, yaitu jendela Dunia Budi. ππ. Dunia Budi dan segala yang berkaitan dengan Budi. ππAkhirnya sambil menutup buku aku tersenyum dengan penuh harap menemukan lebih banyak lagi jendela dunia yang akan aku temukan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
dari Budi semoga menjadi ber budi. Dua dunia yang berbeda, Sipp Salam kenal
Terima kasih pak..baru gabung coba belajar rangkai rangkai kata..