Umi Lestari

Penulis adalah guru Bahasa Inggris alumni dari IKIP Malang dan S2 di UNIPMA. Saat ini ia mengajar di MTsN 12 Madiun. Baginya, menjadi guru penulis d...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nilai Moral dari Novel Khadijah Ketika Rahasia Mim Tersingkap.

Pemberani ( 1 )

Khadijah adalah seorang putri Mekah dari keturunan nabi Ismail AS. Ia anak pertama dari Khuwaylid bin Asad dan Fatimah binti Zaidah, seorang yang terhormat dan disegani, yang mempunyai harta yang cukup melimpah. Khuwaylid yang memiliki kedudukan sebagai pemimpin kota Mekah. Walaupun Khadijah hidup berkecukupan dengan harta, namun hal itu tidak membuatnya manja dan sombong. Ia justru tumbuh menjadi pribadi yang pemberani, pintar, bijaksana, penyayang dan sangat murah hati. Semua penduduk Mekah menyayangi dan mengagumi kepribadian Puteri mekah tersebut.

Khuwaylid sang ayahanda mengajarinya keberanian. Menurut ayahandanya, keberanian bukan berarti tidak takut. Keberanian berarti sabar menanti pada tempat yang semestinya dalam keadaan takut sekalipun. Didikan Khuwaylid yang tegas membuat Khadijah, anak perempuan satu-satunya, menjadi seorang putri yang pemberani. Ketika akan terjadi serangan dari pasukan Abrahah ke Mekah, para wanita dan anak-anak diungsikan ke pegunungan yang terletak di Barat kota Mekah dan dipimpin oleh Khadijah. Jadi Khadijah memiliki jiwa yang pemberani dan siap memimpin dan melindungi wanita dan anak-anak. Ia memandu mereka menaiki gunung untuk menghindari serangan dari pasukan Abrahah.

Khadijah menikah dalam usia yang masih muda. Suaminya seorang yang berakhlak mulia , saudagar bangsawan Mekah yang bernama Abu Hala bin Zuhara. Dari pernikahannya lahirlah dua anak. Namun tak berapa lama kemudian suaminya jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepeninggal suaminya, Khadijah bertekat merawat anak-anaknya dengan kasih sayang dan meneruskan sebagai saudagar wanita. Ia membuktikan bahwa ia bisa menjalankan bisnisnya walaupun ia seorang wanita.

Pada suatu malam, salah satu anaknya jatuh sakit. Demam berkepanjangan. Karena merasa khawatir maka ia bersama pembantunya yang bernama Maesaroh nekat membawa anaknya ke tabib pada malam hari. Rumah tabib yang dituju sangat jauh sekali. Dalam keadaan malam dan gelap, sangat berbahaya bagi perempuan keluar dari rumah. Apalagi di Mekah dimana pada malam hari suasanya sangat mencekam. Banyak berandal dan pemabuk berkeliaran dimalam hari. Dengan keberaniannya dan rasa kawatir terhadap anaknya, Khadijah nekat menerjang kota yang penuh dengan bahaya.

Khadijah adalah seorang wanita yang hidup diantara laki-laki, dengan peraturan hidup ditentukan berdasarkan sudut pandang laki-laki yaitu kekuatan. Tentu hal ini sulit bagi seorang wanita, namun Khadijah mampu melewatinya. Banyak rintangan dalam hidupnya, namun ia tidak takut meskipun rintangan itu sangat keras.

Kesimpulkannya bahwa Khadijah mempunyai sifat pemberani. Ia berani menghadapi rintangan dan kesulitan. Tidak cengeng dengan keadaan yang sulit dan tidak mengenakkan. Tidak takut dengan masalah yang menghadapinya. Dengan keberaniannya membuat jiwanya tertempa menjadi semakin dewasa dan bijaksana.

( Bersambung )

Sumber : Novel Khadijah : Ketika Rahasia Mim Tersingkap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post