Widayanti

Saya lahir di Purwakarta, 23 Oktober 1978. Saat ini saya bertugas sebagai Pengawas Sekolah Muda Pada MTs di Lingkungan Kemenag Kab. Purwakarta Jawa Barat|| Saya...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAMAWA

SAMAWA

Samawa singkatan dari sakinah, mawaddah warahmah. Kalimat ucapan "semoga samawa," sering kita sampaikan kepada pasangan pengantin. Seperti hari ini, saya ada undangan menghadiri pernikahan tetangga, didalam surat undangan tersebut tercantum Ayat Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21 dimana kita bisa menemukan istilah samawa, seperti berikut bunyinya:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram (Sakinah) kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang (Mawaddah wa Rahmah). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Dari ayat Al-Quran di atas, kita dapat mengetahui bahwa arti istilah samawa adalah:

◇Sakinah didapat dari kalimat litaskunu, yang berarti merasa tenteram. Tentram dan aman dari fitnah saat berduaan karena sudah menikah terhindar dari dosa.

◇Mawaddah artinya rasa kasih. Rasa kasih dimana pasutri menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.

◇Warahmah artinya rasa sayang. Dengan rasa sayang yang dimiliki, menyayangi pasangan setulus hati tanpa lagi melihat fisik. Apalagi bagi istri yang cenderung berubah nantinya efek melahirkan. Samawa ini bertahap, melalui proses, tidak bisa langsung semua tingkatan didapat.

Bahagia seorang istri, jika suami bisa menciptakan samawa tersebut. Jadi teringat kejadian kemarin saat menghabiskan malam berdua suami, seperti biasa, saat suami nyetir, saya bersandar mesra dan manja pada bahu suami, sambil sesekali tangannya memegang tangan saya dan sesekali saya kecup pipinya dan dia sesekali membalas kecupan itu. Sehingga tiba-tiba dia memeluk pinggang saya, lalu berkata ,"Duh, jadi kenapa jadi susah dipeluk, harus dikecilin lagi nih, kemarin sudah bagus langsing, tapi tidak apa saya sudah pada tahap warahmah, mencintai kamu dalam kondisi gemuk sekalipun, tapi dikecilin ya, kan gak enak dilihat sama orang lain buat kamu sendiri, buat kesehatan kamu juga, buat saya sih gak masalah." Jleb banget, saya sadari efek di rumah saja membuat saya kurang mengontrol pola makan. Dia juga makannya banyak tapi kenapa dia tidak gemuk. Warrahmah iya, tapi ternyata ada ekornya. Saya hanya cemberut dan menahan ketawa.

SALAM LITERASI

#Tantangan_Hari_Ke_25/H57/H112

#Tulisan_Ke_197

#Tantangan_365_Hari_Menulis

#Minggu_2_Agustus_2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang bagus Bu...semoga keluarga kita demikian..Aamiin

02 Aug
Balas

Kereeen Bu

02 Aug
Balas

Hehe. Thanks. Makasih

02 Aug

Manis sekali Bunda Widayanti. Salam literasi, sukses selalu.

02 Aug
Balas

Terima kasih

02 Aug

Hmm so sweet

02 Aug
Balas

Hehe... .keceplosan. maaf

02 Aug

Keren Bu. Terima kasih ilmunya.

02 Aug
Balas

Alhamdulillah. Mkasih

02 Aug



search

New Post