Wiji hastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terjerat Asmara Hitam 65 (Tagur Hari ke 325)

#Tantangan Gurusiana 365# Hari ke 325

Terjerat Asmara Hitam 65

Oleh Wiji Hastutik

Aku begitu jenuh dengan semua keadaan ini. Kemana lagi aku harus mencari Bu Arma. Seisi dusun sudah ku ubek-ubek tapi belum membuahkan hasil.

Jika hanya akan terluka, untuk apa aku bercinta dan Itulah yang aku takuti selama ini.

Rasa kebencianku pada Asmara semakin menjulang.

Aku benci!

Aku benci!

Aku benci pada cinta.

Dada ini begitu sakit seolah terhimpit oleh bebantuan yang sangat besar menindih tanpa rasa iba dan kasih.

Dengan siapa aku harus mengadu, selama ini aku tak punya sahabat untuk berbagi masalah tapi justru sebaliknya seluruh sahabatku yang selalu curhat dan mengadu seluruh permasalahan percintaannya, rumah tangganya. Aku ibarat lautan nan luas tanpa batas yang siap menampung segala keluh kesah mereka. Herannya, meski aku belum pernah menikah, aku selalu mampu memberi alternatif solusi pemecahan permasalahan mereka.

Sekarang, justru aku yang terbentur urusan cinta. Cinta yang tak lazim, jangankan memberi solusi, pastinya mereka hanya akan meledekku.

"Nggak salah lu pilih pacar Lastri?, Pacar macam apaan kau ini?, Kayaknya kamu harus ke psikiater dech" gumamku.

Seluruh benakku berkecamuk dengan satu persatu wajah sahabatku yang silih berganti mencemooh aku.

Huuuh, aku menghela nafas panjang dan menarik rambutku untuk mengurangi rasa pusingku.

Rasa lelah lahir dan bathin menenggelamkanku memicingkan mata diatas tikar pandan beralas tanah.

"Bu, saya menyerahkan SK Pak Bupatii," kata seorang wanita yang menemuiku di kantor keesoksn paginya.

Aku tersentak bukan kepalang membaca nama yang tertera dalam SK tersebut. Nama yang tentunya tak asing bagiku "Armanita Husada".

Jangan!, Jangan pergi!, Jangan tinggalkan aku! Aku semakin tergugu ketika Bu Arma melangkah meninggalkanku. Aku ikuti langkahnya dan terus meminta dan memanggil namanya. Bu Arma tolong. Bu Arma !

Praaang,! Sebuah suara membangunkanku. "Astagfirullah," aku terkejut dan terbangun. Ternyata aku bermimpi.

Bersambung ...

Muara Bungo, 9 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang keren bunda

09 Aug
Balas



search

New Post