Yayu Arundina

Saya adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Cimahi. Suka juga ikut-ikutan acara blogger dan motret untuk refreshingnya. Menikmati hidup itu favorit...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menikmati Indahnya Gunung Papandayan
Arena Kemping di Papandayan

Menikmati Indahnya Gunung Papandayan

Pada 21-22 Oktober lalu, temanku mengajak kemping dan mendaki gunung Papandayan Garut, Jawa Barat. Hah, mendaki gunung ? Wah, nano-nano deh rasanya hati ini. Takut. Seneng. Kabita. Penasaran ....

Namun, akhirnya akupun mengikuti perjalanan itu. Dengan kendaraan roda empat kami menempuh perjalanan sekitar tiga jam. Sampe di pos 1, kami diharuskan menyelesaikan administrasi. Setelah itu, lanjut jalan kaki menuju tempat kemping, Pondok Salada.

Awalnya jalan beraspal, tapi sampai di kawasan kawah, jalanan berubah jadi tangga-tangga batu. Sepanjang jalan itu, kami menemui banyak batu-batu kuning, belerang. Asap mengepul dari beberapa celah. Sejenak, kami menikmati kawasan itu sambil jajan semangka yang enak, segar dan manis di warung sederhana. Setelah tenaga pulih, kembali kami melanjutkan perjalanan, meninggalkan kawah.

Kami tiba sekitar pukul 16.30 di arena perkemahan. Wow, ternyata banyak juga yang berkemah hari itu. Lapangan terlihat padat dan berwarna-warni. Setelah melapor kembali di pos 2, kang Hendri dari komunitas Satubumikita (sabuki), pemimpin pasukan, memutuskan untuk berkemah di dekat tegalan yang banyak ditumbuhi edelweis.

Keesokan harinya, ada keributan. Satu kantong makanan kami diambil oleh babi hutan. Coklaaat Silverquen.😨 bekal perjalanan selanjutnya. Untunglah nasi liwet yang digantungkan di atas pohon tetap aman. "Gantungannya kurang tinggi," ucap beberapa kawan. Namun demikian, pagi itu kami tetap melanjutkan perjalanan ke beberapa pesona Papandayan Hutan Mati dan Tegal Alun.

Perjalanan menyusuri hutanpun dimulai. Datar dan naik silih berganti. Saat lelah, kami beristirahat sambil menghirup udara segar langsung dari pabriknya. Pohon-pohon. Ah, betapa segar udara bersih.

Sekitar satu jam, kami sampai di Hutan Mati. Putih dan hitam menghiasi pandangan. Inilah saksi bisu kedahsyatan meletusnya gunung Papandayan. Namun demikian, tetap memancarkan keindahan. Pesona sekitar hutan mati menarik hati. Tak jemu kami memandangnya.

Setelah cukup puas, kami menuju destinasi selanjutnya. Kembali menyusuri hutan sambil berfoto-foto ria. Banyak spot yang menarik. Mendekati, tempat tujuan, kami harus mendaki sisi bukit yang cukup tegak. Hampir 90 derajat. Untungnya banyak batang dan akar pohon yang bisa dijadikan pegangan. Sesampainya di atas, semua lelah terbayar dengan keindahan alam yang luar biasa. Ah, semoga tak ada tangan-tangan jahil yang merusaknya.

Sekitar dua jam kami menikmatinya sambil sarapan. Biskuit dan puding apel yang telah dibuat kang Hendri tadi malem. Hmmm... Sedap sekali. Setelah itu, kamipun kembali turun menuju arena kemping. Siang itu, kami harus pulang.

Setelah makan siang, kami mulai perjalanan pulang. Rutenya tak kalah seru. Potong kompas menuruni kawah Papandayan. Aku didampingi oleh kang Firman. Maklum, dibandingkan yang lain, aku belum punya pengalaman mendaki gunung dan bukan olah ragawan. Bisa dibayangkan dong bagaimana perjuanganku 😅.

Sasaran tempat turun kami adalah warung tempat kami jajan semangka. Dari perkemahan, kami kembali ke hutan mati. Satu per satu aku susuri tangga-tangga batu yang tidak terlalu rapi. Kabut mendekat. Gerimis tipispun turun. Kami harus mempercepat langkah agar tidak terjebak kabut. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan restunya. Kami bisa melakukan perjalanan pulang dengan selamat. Didukung udara sejuk sepanjang perjalanan.

Ah, Papandayan pesonamu telah mampu menyihirku. Semoga kau tetap cantik selamanya seperti hiasan bunga-bunga edelweismu. Lambang keabadian. 😄😍👍

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bikin ngiri saja. petualangan yang sangat mengesankan

27 Oct
Balas

Hahaha... Ayo pak leck jjs

27 Oct



search

New Post