Yelvia Septi Mayenti, M.Pd

saya Yelvia Septi Mayenti,M.Pd guru Sosiologi Aktif di SMA N 1 Seberida Kabupaten Indra giri Hulu Propinsi Riau. memiliki impian meninggalkan Jejak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengaduan terbaik

Pengaduan terbaik

Senang dan duka adalah sunatullah yang pasti senantiasa mewarnai kehidupan ini. Tidak ada seorang manusia pun yang terus merasa senang, dan tidak pula terus dalam duka kesedihan. Semuanya merasakan senang dan duka datang silih berganti. Jangankan kita, generasi terbaik umat ini, para wali Allah, yakni para sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pun pernah dirundung kesedihan.

Allah Azza wa Jalla yang menciptakan kebahagiaan dan kesedihan agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia bersyukur dan berbagi. Dan sempitnya kesedihan diciptakan agar ia tunduk bersimpuh di hadapan Allah yang maha pemberi rahmat dan mengasihi, serta tidak menyombongkan diri. Hinggalah ia mengadu harap di hadapan Allah. Bersimpuh, merendah, merengek di hadapan Allah.

Seperti aduannya Nabi Ya’qub saat lama berpisah dengan putra tercinta; Yusuf ‘alaihi wa sallam,

“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku.”

(QS. Yusuf: 86)

Belilas, Sabtu 6 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post