Adzan maghrib baru saja berkumandang, ketika handphoneku berdering. Nama sekretaris dinas muncul di layar. Aku terkejut, ada apa beliau meneleponku, tidak biasanya. Segera kuangkat dan kuucapkan salam sebagai sapaan pertamaku. Suara di seberang sana terdengar jelas, suara Pak Sekdis menjawab salamku dilanjutkan dengan menanyakan kabar.

Aku menjawab pertanyaan beliau sambal dalam hati terus bertanya-tanya. Akhirnya dengan suara lamat-lamat beliau menjelaskan bahwa hasil swab telah keluar, semuanya negatif kecuali aku. Sejenak aku tidak bisa berkata-kata. Suara di seberang sana mulai terdengar tidak jelas, aku berusaha untuk fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh Pak Sekdis. Beliau menjelaskan langkah-langkah yang harus aku lakukan selanjutnya.

Aku masih duduk terdiam saat suamiku menghampiri sambil menanyakan siapa yang menelepon. Akhirnya aku tak tahan lagi, sambil berurai air mata aku sampaikan berita dari Pak Sekdis tersebut.

Malam itu aku mendapat banyak telepon. Salah seorang Kabid dari Dinas Kesehatan Kabupaten tempatku bekerja telah menghubungi Dinas Kesehatan kabupaten tempat tinggalku. Kebetulan tempat kerja dan tempat tinggalku berbeda kabupaten sehingga harus ada koordinasi dengan keduanya. Tidak lama setelah itu dokter Puskesmas di tempat tinggalku pun menelepon. Semuanya memberi arahan dan motivasi agar tetap semangat dan disiplin menjalankan isolasi mandiri.

Bersambung...

Bandung, 3 Januari 2021

#Harike-3

#Tantangan30harimenulis