Zakiah,SS

Zakiah, SS, mengajar di MTsN 3. Lima Puluh Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web

Urgensi Bermain Bersama Anak

Urgensi Bermain Bersama Anak

Oleh: Zakiah, SS

Lain dulu lain sekarang, karena kehidupan terus berubah seiring perkembangan zaman. Dulu anak bermain bersama, berkreativitas dan mamanfaatkan sumber daya yang ada di alam sekitar. Semuanya mengalir apa adanya secara alami, tak ada rekayasa. Tapi sekarang, saat kehidupan berubah, ternyata bermain di alam secara natural, memanfaatkan sumber daya di alam sekitar tetap menjadi yang terbaik dan menyenangkan. Hanya untuk kondisi sekarang semuanya memang perlu diusahakan, disengaja dan diupayakan.

Bermain bersama anak balita, perlu pendampingan untuk memanfaatkan dan menjadikan tumbuhan dan benda di sekitar sebagai media bermain dan belajar. Banyak manfaat yang diperoleh seperti membangun jembatan hati dengan anak, mengalihkannya dari gedget , menjadikan anak sebagai individu yang peduli dengan lingkungan serta membangun jiwa peneliti di dalam diri anak. Satu hal lagi, selesai bermain kita bisa mengajak anak mempresentasikan hasil bermainnya secara sederhana dengan cara merekam sehingga bisa ditontonnya kembali kelak. Hal ini tentu juga melatih kemampuan berbicara dan berkomunikasi anak.

Saya terinspirasi dari seorang bunda, sahabat media sosial yang mengunggah video dan foto bersama anaknya dengan tema “30 hari bermain bersama anak”. Di sana saya melihat beragam permainan yang dilakukan mamanfaatkan daun, bunga serta biji-bijian yang bisa diperoleh dan dikumpulkan dari lingkungan sekitar. Betapa asyik dan gembira sang anak bermain bersama bundanya. Saya melihat kecerdasan dan rasa percaya diri yang tumbuh dan berkembang pada diri sang anak. Begitu juga pada video yang saya tonton terlihat sang anak begitu lancar dan terampil berbicara mulai dari membuka dan menyapa audiens sampai pada akhir kegiatan. Saya juga melihat kedekatan sang anak dengan bunda serta ayahnya. Saya membayangkan betapa kelak sang anak akan mampu menjadi generasi yang hebat, cerdas dan percaya diri.

Inspirasi tersebut pun saya praktekkan dengan anak saya, Fathimah yang sudah berumur lima tahun. Awalnya saya menggambar ikan pada kertas HVS lalu kami memetik beberapa bunga yang sedang mekar di halaman rumah. Ada bunga bogenvil warna pink, orange dan putih serta bunga mawar dan kamboja. Setelah itu Fathimah menempelkan kelopak bunga tersebut pada gambar ikan yang sudah dibuat tadi dengan menggunakan lem.

MasyaAllah, Fathimah senang sekali dan antusias menempel. Selesai menempel saya coba merekam Fathimah sedang menceritakan proses yang dia kerjakan. Sesekali saya pandu dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dia semangat sekali menjelaskan dan terlihat menggemaskan dengan gaya dia yang khas di depan kamera HP.

Ternyata hanya dengan satu kegiatan sederhana, Fathimah belajar banyak hal. Mulai dari mengenal nama bunga, menentukan warna dan berhitung. Dia juga berpikir benda apa yang cocok dijadikan sebagai mata ikan. Ketika dia ingin mengambil batu hitam, saya katakan bahwa batu tidak bisa ditempel dengan lem. Fathimah mengiyakan dan baru menyadari akan hal itu. Subhanallah alangkah indah bermain bersama anak, tidak harus lama tapi sangat berkesan dan sarat makna serta pembelajaran. Kalau begitu mari bermain bersama anak dengan gembira dan bahagia.

Payakumbuh, 29 Juli 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post