Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat email jumaritito1976gmailcom FB Jumari Tito Galing IG Jumari Tito Tiktok Gur

Selengkapnya
Navigasi Web
Adigang, Adigung, Adiguna (T.485)

Adigang, Adigung, Adiguna (T.485)

Bab 14: Datangnya Bahaya Besar Fajar menyingsing dengan sinar kemerahan yang tak biasa. Angin berembus lembab, membawa bau asing bau besi, minyak, dan asap. Hari itu, hutan tidak seperti biasanya. Burung-burung tak lagi bernyanyi, dan bahkan kicauan Pipit pun terhenti sejenak.

Dari kejauhan, terdengar bunyi keras: “GRRRRRR….” Disusul getaran-getaran di tanah seperti langkah raksasa.

Pipit terbang ke atas pohon tertinggi. Dari sana, ia melihat dengan jelas jalan setapak yang dulu tenang kini berubah menjadi lintasan lebar. Di sepanjang sisi, pepohonan diratakan. Ranting-ranting patah, tanah tergali, dan asap mengepul dari knalpot mesin pemotong pohon yang besar dan mengerikan.

Manusia benar-benar datang. Dan mereka tidak sendirian.

Truk-truk besar berderet, membawa alat berat, jeruji besi, dan drum bahan bakar. Beberapa manusia memegang peta dan bicara dengan suara keras sambil menunjuk ke arah tengah hutan.

“Di sini akan kita dirikan gudang dan jalan utama,” kata salah satu manusia.

“Tebang semua pohon besar! Besok harus bersih!”

Pipit terkejut dan gemetar. Itu jalur menuju Pohon Rapat! Itu juga tempat tinggal banyak hewan kecil, dan akar dari pohon-pohon tua yang menjadi penyangga tanah.

Dengan cepat, Pipit kembali ke bawah, menemui teman-temannya.

“Kita harus bertindak sekarang! Mereka akan menghancurkan tempat kita tinggal!”

“Bagaimana bisa?” ujar semut ragu.

“Kami terlalu kecil…”

Kelinci berkata,

“Raja-raja tak peduli, dan kita… tak punya kekuatan.”

Pipit menatap mereka dalam.

“Tapi kita punya sesuatu yang lebih kuat dari tubuh, kita punya keberanian dan kebersamaan!”

Tanpa ragu, Pipit menyusun rencana darurat. Tupai-tupai akan memindahkan biji pohon ke tempat yang lebih aman. Kura-kura dan semut menggali jalur bawah tanah sebagai tempat berlindung. Kelinci-kelinci akan menyebarkan peringatan ke hewan-hewan yang belum tahu. Dan Pipit sendiri… akan terbang mengawasi, memperingatkan setiap pergerakan mesin.

Hari itu, langit Hutan Damai diselimuti asap tipis. Tapi di bawahnya, makhluk-makhluk kecil bekerja tanpa lelah. Tidak ada yang berdiam diri.

Namun ancaman datang lebih cepat dari yang diduga.

Sore harinya, satu truk mulai bergerak ke arah tengah hutan. Mesin pemotong menyala. Roda-roda besar menggilas akar dan semak. Pohon pertama tumbang dengan suara “KRAKKK!” yang memilukan.

Pipit langsung menukik ke arah alat berat, berputar-putar sambil berkicau keras. Tupai-tupai melemparkan biji-biji keras dari atas pohon ke kaca depan truk. Kelompok serangga menyerbu dan mengganggu operator mesin.

Para manusia terkejut. “Eh! Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba semua hewan menyerang?!”

Namun mesin terus menyala.

Hewan-hewan terus melawan, tapi mereka tahu mereka tak akan sanggup selamanya. Ini hanya permulaan.

Di balik semak, Raja Kijang mengintip. Dari kejauhan, Raja Gajah mendengar getaran tanah yang aneh. Dan di atas batu hangat, Raja Ular merasakan hawa yang mengancam.

Hutan sedang berteriak.

Namun hanya satu yang benar-benar mendengarnya lebih dulu: Pipit kecil, dengan dada yang berdebar keras dan mata yang tak mau menunduk.

“Jika ini awal dari kehancuran, maka biarlah kita juga yang memulainya kembali dari awal,” bisik Pipit pada angin sore.

Ia tahu, bahaya besar sudah datang. Tapi ia juga tahu semangat di bawah Pohon Rapat sudah tak bisa dihentikan.

================================================================

Garahan, 24 Juni 2025 /Selasa Pahing, 27 Dzulhijjah 1446 H, 00.33 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post