Jumari Tito, S.Pd, M. Pd

Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai impian sukses menjadi guru dunia akhirat email jumaritito1976gmailcom FB Jumari Tito Galing IG Jumari Tito Tiktok Gur

Selengkapnya
Navigasi Web
Adigang, Adigung, Adiguna (T.493a)

Adigang, Adigung, Adiguna (T.493a)

Bab 21: Pipit yang Tak Menyerah Hutan Gumitir mulai kehilangan suara-suara cerianya. Banyak hewan yang sudah mengungsi, pohon-pohon tumbang, dan udara dipenuhi bau tanah tergilas serta suara mesin dari kejauhan. Tapi di tengah semua itu, seekor pipit kecil masih terbang ke sana kemari, dengan mata tajam dan hati yang tak pernah menyerah.

Pipit kecil itu, yang dulunya dihina oleh tiga raja, kini menjadi satu-satunya harapan untuk menyatukan hutan. Ia tahu, kekuatan besar bukan terletak pada tubuh, suara, atau taring, tapi pada semangat yang tak pernah padam.

Pagi itu, Pipit hinggap di dahan tertinggi Pohon Rapat yang mulai meranggas.

"Sudah banyak yang kita lakukan," gumamnya,

"tapi kita belum cukup kuat untuk melawan manusia. Mereka punya alat, punya rencana... dan kita hanya punya semangat."

Tapi Pipit tak ingin menyerah.

Ia kembali terbang, menyusuri lembah, melewati sungai kecil, lalu naik ke perbukitan di sisi timur. Di sana, ia menemui kawanan kera ekor panjang yang belum pernah ikut berkumpul.

“Kami terlalu sibuk menyelamatkan diri,” kata kepala kera. “Dan kami tak percaya rencana Pipit kecil bisa menyelamatkan hutan.”

Pipit tak marah. Ia tersenyum dan berkata dengan suara tegas, “Kalian mungkin benar. Tapi kalau semua hanya menyelamatkan diri sendiri, maka besok tak ada lagi hutan untuk kita semua.”

Kepala kera diam. Pipit terbang pergi, lalu menuju sarang lebah hutan.

“Maaf, kami sibuk mengamankan madu. Kami tidak mau berperang,” kata ratu lebah.

Pipit menjawab,

“Aku juga tidak ingin perang. Tapi jika kita tidak bertindak, pohon tempat madu kalian tumbuh akan ditebang satu per satu.”

Ia pun terbang lagi, dari burung hantu yang tinggal di celah batu, babi hutan yang bersembunyi di gua, sampai ikan-ikan kecil di aliran sungai.

Semua awalnya ragu, semua merasa kecil, lemah, dan tidak penting.

Namun Pipit tak berhenti.

Ia memberi semangat, cerita, dan harapan. Tentang Raja Gajah yang kini membangun bendungan, Raja Kijang yang masih dalam perawatan setelah menyelamatkan puluhan hewan, dan Raja Ular yang hampir tertangkap demi mencuri rencana manusia.

Ia bercerita tentang bagaimana semua makhluk, sekecil apa pun, punya peran penting jika bersatu.

Hari itu, Pipit terbang hingga sayapnya lelah. Tapi di ujung senja, ia melihat sesuatu yang membuat hatinya hangat hewan-hewan mulai bergerak.

Sekawanan kera mulai mengumpulkan batu dan kayu. Lebah-lebah membangun sarang di tempat strategis untuk mengganggu mesin. Burung-burung kecil seperti Pipit mulai mengintai dan mengirim pesan dari pohon ke pohon.

Dan di bawah langit jingga, Pipit menatap hutan dari atas, lalu berkata lirih pada dirinya sendiri:

“Aku mungkin kecil. Tapi jika aku menyerah, maka hutan ini takkan pernah percaya bahwa harapan itu masih ada.”

Pipit terbang pelan ke arah Pohon Rapat, tempat ketiga raja menunggu. Ia tahu, waktunya belum selesai. Tapi malam ini… ia boleh beristirahat sebentar.

Besok, ia akan terbang lagi. Karena Pipit kecil… bukan sekadar burung. Ia adalah nyala semangat yang tak pernah padam.

==========================================================================================

Garahan, 01 Juli 2025 / Selasa wage, 05 Muharram 1447 H, 08.47 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak,...sehat dan sukses selalu

01 Jul
Balas

Terima kasih apresiasinya bunda Oria

03 Jul

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Alhamdulillah siap Ambu, Amin Allahumma Amin

03 Jul

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Keren banget penuh inspirasi. Sukses Mas.

01 Jul
Balas

Mantaaaap.... Kisah yang inspiratif. Kita adalah burung pipit itu. Sekecil apapun kita, ada peran yang harus dijalankan. Salam sukses, Pak.

01 Jul
Balas

Salam sukses untuk bunda syantik

03 Jul



search

New Post