Memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H (T.489)
Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram 1447 H bukan sekadar pergantian angka dalam kalender Hijriah. Ia adalah momentum spiritual yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Dibandingkan dengan tahun baru masehi yang identik dengan pesta dan kemeriahan, tahun baru Islam mengajak kita untuk merenung, mengevaluasi diri, dan memperbarui tekad untuk berhijrah bukan secara fisik semata, tetapi juga secara moral dan spiritual.
Sejarah Singkat Tahun Baru Islam
Tahun Hijriah ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya, yaitu sekitar 17 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Penetapan ini dilakukan agar umat Islam memiliki sistem penanggalan sendiri. Tahun pertama dalam kalender Hijriah dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, sebuah peristiwa monumental yang menandai transformasi besar dalam sejarah dakwah Islam.
Mengapa hijrah yang dijadikan acuan, bukan kelahiran atau wafat Nabi? Karena hijrah adalah tonggak perubahan. Hijrah bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan perpindahan dari ketertindasan menuju kebebasan beragama, dari ketakutan menuju keamanan, dan dari keterasingan menuju kekuatan umat.
Memahami Hakikat Hijrah
Dalam konteks kekinian, hijrah tidak lagi berarti berpindah secara fisik seperti Nabi dan para sahabat. Hijrah bisa dimaknai sebagai proses perbaikan diri dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menuju sadar, dari maksiat menuju taat.
Rasulullah SAW bersabda:
"Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang yang berhijrah adalah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa hijrah tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga mental dan perilaku. Tahun baru Islam menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi, memperbaiki niat, dan memperkuat komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Evaluasi dan Rencana Amal
Seperti halnya Madrasah/Sekolah yang membuat laporan tahunan dan merancang Program baru untuk meningkatkan kemampuan guru-gurunya, seorang Muslim pun sebaiknya melakukan evaluasi diri (muhasabah) setiap pergantian tahun. Apa saja yang sudah kita lakukan selama satu tahun terakhir? Apakah lebih banyak manfaat atau mudaratnya? Apakah amal ibadah kita meningkat atau justru menurun?
Muhasabah ini menjadi titik awal untuk menyusun rencana kebaikan di tahun berikutnya. Misalnya, menargetkan untuk lebih rajin shalat berjamaah, memperbanyak sedekah, belajar ilmu agama, atau memperbaiki hubungan dengan sesama.
Muharram: Bulan Suci yang Mulia
Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (bulan yang dimuliakan dalam Islam), bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, terutama puasa sunah. Rasulullah SAW menyebut puasa pada hari Asyura (10 Muharram) sebagai ibadah yang dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
"Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa-dosa tahun sebelumnya." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, menyambut tahun baru Islam seharusnya dilakukan dengan memperbanyak ibadah, bukan dengan hura-hura.
Hijrah sebagai Gerakan Perubahan Sosial
Hijrah juga bisa dimaknai dalam konteks sosial. Umat Islam perlu berhijrah dari masyarakat yang individualistis ke masyarakat yang peduli dan saling tolong-menolong. Dari budaya konsumtif menuju budaya produktif. Dari umat yang pasif menjadi umat yang aktif mencerdaskan bangsa.
Tahun baru Islam adalah saat yang tepat untuk memulai perubahan. Umat Islam memiliki sejarah panjang tentang kebangkitan, dan hijrah adalah simbol awal mula dari kejayaan itu. Maka, mari kita jadikan momen 1 Muharram 1447 H ini sebagai titik tolak untuk berbenah diri dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Penutup
Tahun Baru Islam bukan hanya sekadar penanggalan baru, tetapi momentum refleksi dan motivasi. Saatnya berhijrah, memperbaiki diri, dan memperkuat komitmen sebagai hamba Allah yang taat. Semoga 1 Muharram 1447 H menjadi awal perubahan diri kita menuju pribadi yang lebih bertakwa dan bermanfaat bagi sesama.
Selamat tahun baru Islam, semoga hijrah kita tahun ini lebih bermakna. اللهُمّ اجعل هذا العام عام خيرٍ وبركةٍ وسلامٍ علينا جميعاً (Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin)
==============================================================
Garahan, 27 Juni 2025 / Jum'at Kliwon, 01 Muharram 1447 H. 09.57 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar