PGRI Way Kanan Inisiasi Pelatihan Penilaian Kurikulum 2013
Bambangan Umpu (18/11) Penilaian autentik memiliki relevansi terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013 yang mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik melalui 5 M; Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasikan, dan Mengomunikasikan. Hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua PGRI Kabupaten Way Kanan, Raminto,M.Pd pada Pembukaan Pelatihan Penilaian Autentik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Blambangan Umpu pada, Sabtu (17/11) yang di ikuti lebih dari 200 an guru jenjang sekolah dasar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Way Kanan. Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan penilaian tersebut yakni Dosen Pascasarjana Universitas Lampung Dr. Pargito,M.Pd dan Dr.Edy Purnomo.M.Pd serta Prof.Dr. Sudjarwo, MS yang berhalangan hadir pada saat kegiatan pelaksanaan tersebut.
Kegiatan yang dihelat oleh PGRI Way Kanan sebagai rangkaian dalam menyambut ulang tahun PGRI ke 72 dan Hari Guru Nasional Tahun 2017 bekerjasama dengan Pascasarjana Universitas Lampung serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Way Kanan berlangsung sampai sore hari mendapat respon antusias dari peserta pelatihan.
Ditambahkan Raminto juga bahwa rangkaian kegiatan HUT PGRI ke 72 dan Hari Guru Nasional tahun 2017 merupakan momentum untuk memulai perubahan paradigma PGRI di Kabupaten Way Kanan sebagai sarana dalam meningkatkan kapasitas mutu guru dalam mendidik peserta didik secara profesional,"Kita akan mengaktifkan pengurus Kecamatan dengan berbagai kegiatan yang memberdayakan guru entah itu keprofesionalan dan perlindungan guru dalam profesi dengan karya karya untuk tujuan mulia pendidikan",tegas Raminto lagi.
Selain itu dalam kegiatan pelatihan penilaian autentik menurut pembicara yakni Dr. Pargito,M.Pd bahwa proses penilaian dalam kegiatan proses belajar bertujuan untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata, "Penilaian autentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” oleh peserta didik dan jurnal, pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan, keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek dan penilaian portofolio",jelas Pargito alumni S3 konsentrasi IPS UPI Bandung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar