Aan Frimadona Roza

Aan Frimadona Roza, dilahirkan di Waykanan pada tanggal 22 Februari 1982, Anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Zainal Arifin Almarhum dan Ibu Roh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Catatan Kecil Diskusi Literasi di Rumah Baca Yussuf
Tuan Yussuf, Pemilik Rumah Baca Yussuf-Baradatu

Catatan Kecil Diskusi Literasi di Rumah Baca Yussuf

Oleh Aan Frimadona Roza, Penggiat Rumah Baca Yussuf-Baradatu

Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat artinya masyarakat nya memiliki peradaban tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.

Budaya literasi bukan hanya masalah bagaimana suatu bangsa bebas dari buta aksara tetapi bagaimana masyarakat memiliki karakter dalam kecakapan hidup yang maju dan berdaya saing bersama masyarakat dunia yang pada akhirnya menciptakan kesejahteraan dunia. Pendeknya suatu bangsa yang memiliki budaya literasi tinggi maka bangsa tersebut dapat berpikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga berdampak pada kemajuan yang lebih baik.

Program Gerakan Literasi Nasional (GLS) yang menjadi program nasional mengharapakan penumbuhan minat baca dilakukan sejak dini dengan memiliki kemampuan membaca,literasi dasar (numerasi,sains,, digital, finansial serta budaya dan kewargaan) agar terus tumbuh dan berkembang. Kabupaten Way Kanan pada saat pencanangan sebagai Kabupaten Literasi pada 7 Januari 2020 yang lalu oleh Bupati Raden Adipati Surya (RAS) mengatakan bahwa pintu masuk pengembangan budaya literasi adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak yang berdampak pada penumbuhan budi pekerti.

Oleh sebab itu atas pencanangan Way Kanan sebagai Kabupaten Literasi pemerintah daerah telah memberikan ruang dengan segala upaya untuk mengelorakan gerakan literasi dalam penumbuhan minat baca di "Bumi Ramik Ragom" yang diawali dengan pembentukan pengurus gerakan literasi daerah (GLD) dari tingkatan Kabupaten hingga seterusnya dan yang menjadi catatan penting bahwa masyarakat sebagai sasaran penumbuhan minat baca untuk menyambut dengan suka cita untuk memulai pengenalan budaya literasi sejak dini di lingkungan keluarga hingga kesemua lapisan masyarakat lainya. Geliat relawan literasi yang tumbuh "subur" dengan komunitas-komunitas bacanya, Taman baca nya, rumah bacanya hingga aksi pustaka bergerak keliling dari kampung-kampung memprovokasi untuk mengajak menumbuhkan minat baca perlu diapresiasi positif sebab aksi sosial tanpa pamrih ini bagian dari indikator bahwa suatu daerah mulai menyadari akan kebutuhan membaca adalah bagaian yang penting dalam sebuah kehidupan menuju masyarakat yang berbudaya tinggi. Di Kabupaten Way Kanan para penggiat/relawan literasi telah melakukan berbagai upaya aksi sosial dalam menumbuhkan minat baca baik yang bergiat di Kampung-kampung melalui taman baca masyarakat, keliling dengan pustaka bergerak membuka lapak buku hingga aksi kreatif di rumah baca sebut saja Pustaka Net Kampung Ramsai di Kecamatan Way Tuba, Griya Jejama di Blambangan Umpu, taman baca mandiri dan lainya bahkan seorang "Eko Literasi Prasetyo", penggiat literasi bergerak berpetualang dari kampung ke kampung menjajaki lapak buku dengan kendaraannya baik roda dua dan roda empat untuk mengajak masyarakat aktiv menumbuhkan budaya membaca dan ini adalah aksi sosial yang memiliki nilai karakter yang positif dalam membantu pemerintah.

Sebagai terusan dari gerakan literasi di Kabupaten pada Minggu (9/2) bertempat di Rumah Baca Yussuf beralamat di Dusun Pekalongan Kampung Bhakti Negara Kecamatan Baradatu dalam rangka perayaan Milad ke -6 Ananda Muhammad Yussuf Khulafa Roza Pemilik Rumah Baca Yussuf (RBY) bersama relawan literasi dari Taman Baca Masyarakat, Komunitas Baca,Rumah Baca, Mahasiswa dan pelajar yang tergabung di HMI dan IPPNU Kabupaten Way Kanan menginisiasi ruang diskusi dengan mengemasnya dalam tema "Implementasi Way Kanan sebagai Kabupaten Literasi" dipandu oleh tokoh Pengiat literasi Way Kanan Eko Prasetyo lalu Camat Baradatu Ibu Desta dan sahabat dari pers dengan bersimpul untuk berkomitmen dan aktiv berkomunikasi untuk mewujudkan kabupaten literasi ini dengan meningkatkan minat membaca melalui cara dilakukan oleh masing-masing para relawan di Komunitasnya tanpa menanggalkan silahturahmi antar penggiat.

Akhirnya dengan sebentuk curah pendapat suatu sore bahwa kegiatan literasi ini tidak berhenti di rumah hijau pada tikungan jalan dusun Pekalongan tetapi ruang silahturahmi akan terus dikobarkan melalui ruang-ruang diskusi, aksi-aksi sosial berliterasi yang pada saat nanti akan melahirkan ide-ide cemerlang dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya lahir dari gerakan literasi oleh pemuda masa kini harapan bangsa.Amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post