Aan Frimadona Roza

Aan Frimadona Roza, dilahirkan di Waykanan pada tanggal 22 Februari 1982, Anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Zainal Arifin Almarhum dan Ibu Roh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Pekerjaanku, Guru Mulia
Yadi, S.Pd.SD. Bertugas di SDN 01 Menanga Jaya Kec.Banjit, sebagai terbaik II Lomba Menulis Opini HUT PGRI ke 74 dan HGN 2019 Tingkat Kabupaten Way Kanan Wilayah 4. (Baradatu, Gunung Labuhan, Banjit)

Guru Pekerjaanku, Guru Mulia

Oleh Yadi, S.Pd.SD. Bertugas di SDN 01 Menanga Jaya Kec.Banjit, sebagai terbaik II Lomba Menulis Opini HUT PGRI ke 74 dan HGN 2019 Tingkat Kabupaten Way Kanan Wilayah 4. (Baradatu, Gunung Labuhan, Banjit).

Engkau Bagai Pelita dalam Kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, engaku patriot pahlawan bangsa ... tanpa tanda jahasa".

Itulah sebaid kalimat sanjungan penyejuk hati seoarng guru. Guru sebagai pelita, tak hanya untuk pesera didik saja, melainkan sebagai pelita dalam mencerdaskan anak bangsa. Disadari atau tidak, dirasakan langsung atau tidak, guru telah berperan aktif dalam berabagai sektor, baik di dalam sektor pembangunan, kesehatan, teknologi dan lain sebagainya, terkusus disektor pendidikan, menciptakan sumber daya manusia yang handal, berdidikasi serta berkarakter.

Sejalan dengan amanat UndangUndang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 disebutkan, ayat 1 “ Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, ayat 2 “ Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiyayainya,” termasuk didalamnya merupakan peran guru untuk mencerdaskan seluruh anak bangsa, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berdaya saing terhdap bangsa-bangsa yang lain serta berkarakter.

Hal ini selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Merujuk pada peratutan tersebut peran guru bukan hanya menjadikan peserta didiknya cerdas saja melainkan kecerdasan itu harus diimbangi dengan karakter yang baik. Begitupun dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diharapkan genderasi yang akan datang, dalam hal ini peserta didik agar menjadi individu yang siap memyonsong masa depan yang penuh persaingan, tentu semua ini juga merupakan peran guru dalam memberikan pendidikan.

Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 menegaskan, guru merupakan seorang profesional yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pada pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.

Lebih lanjut ada empat kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional. Empat kompetensi ini harus dimiliki dan diimplementasikan oleh seorang guru.

Guru juga senantiasa berlandasan pada tiga moto yang digagas oleh Kihajar Dewantara yakni, “ Ingarso sung tulodo, Ingmadyo mangun karso, setra Tutwuri handayani.” Yang mana guru senantiasa jadi contoh yang terbaik, baik contoh dalam masyarakat, terlebih menjadi contoh bagi peserta didik. Guru juga selalu senantiasa memberikan semangat, agar peserta didik termotifasi dalam meraih harapan dan cita-citanya yang luhur. Sedangkan dibelakang menjadi pendorong untuk keberhasilan.

Guru tak kenal lelah dan menyerah untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mengantarkan keberhasilan peserta didik demi bangsa tercinta Indonesia. Guru harus pandai membagi waktu disela kesibukan apapun, tugas seorang guru harus tetap berjalan. Guru harus selalu memberikan yang terbaik, tak mengenal dimana ia ditugaskan oleh pemerinatah, apa itu di pelosok, daerah terpencil, terlebih jika seorang guru bertugas di perkotaan.

Guru didaerah terpencil misalnya, dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, kurangya informasi, dan lemahnya pasilitas teknologi, namun tetap harus berjuang sekuat tenaga untuk ketercapian pendidikan anak bangsa sebagia genderasi penerus yang akan datang.

Kerasnya dunia teknologi guru harus memacu adrinalinnya, mencari informasi, berkreasi sera kreatif dalam menyongsong kemajuan teknologi, khususnya teknologi di dunia pendidikan.

Seiring waktu yang terus berjalan, gurupun dihadapkan pada kemajuan zaman yang terus berkembang pesat. Dijaman melenial inipun guru harus dapat memberikan kontribusinya di dunia pendidikan, sedikit banyak guru dituntut dapat menguasi IT. Hal ini agar dalam memberikan pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi terkini.

Dalam rangka memwujudkan cita-cita nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, serta visi dan misi pendidikan nasional, Kemendiknas mempunyai visi pada 2025 untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Oleh karenanya dalam peoses pembelajaran pun harus menerapkan empat hal pokok yang meliputi, Pendidikan Karakter (PPK), keterampilan literasi, kompetensi pembelajaran abad 21 yang mencakup 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinkink and Problem Solving dan Creativity dan inovation, setra HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Pertama, penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sanagat penting yang harus diperkuat oleh bangsa Indonesia di tengah derasnya globalisai. Ada lima sikap yang harus diperkuat yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.

Kedua, keterampilan literasi. Pengaruh globalisasi dibidang digital seperti saat ini, minat peserta didik untuk membaca sangatlah rendah, peserta didik lebih senang memainkan gejed ketimbang membaca buku, maka dari itu harus ada upaya untuk memperkuat minat peserta didik untuk membaca yang di implementasikan dalam PPK adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Ketiga pembelajaran 4C. Dalam proses pembelajaran 4C diharapkan terjadi adanya interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta peseta didik dengan peserta didik yang melibatkan guru. Dengan adanya interaksi diharapkan mampu menciptakan susana belajar yang menarik dan bermakna dengan kata lain pembelajaran menjdi PAIKEM.

Keempat, pengembangan HOTS. Dalam pembelajaran HOTS disini guru dituntut untuk mampu mengajak peserta didik mampu dan terbiasa untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) karena itu dalam menerapkan pembelajaran guru hendaknya mengajarkan pembelajaran di kelas mengarah pada pembelajaran HOTS yang mengacu pada Taksonomi Bloom pada level analisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) agar peserta didik terbiasa berbikir tingkat tinggi (HOTS).

Mengutif pidato Mentri Pendidikan saat HUT PGRI ke -74 beliau mengatakan bahwa mentri menargetkan 200-300 ribu guru penggerak selama lima tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk mereformasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Mentri juga menyebut ‘ guru merdeka ‘ dan guru penggerak ‘sebagai dua poin penting. Menurutnya makna dari guru merdeka yakni guru dan peserta didik di sekolah atau unit pendidikan punya kebebasan berinovasi, melakukan kegiatan belajar mengajar secara mandiri dan kreatif.

Beliau mengajak para guru mulai melakukan perubahan dari ruang kelas. “ Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba jangan menunggu perintah.

Selaras dengan mainset Kementrian Pendidikan, guru dituntut berperan aktif, kreatif, serta berinovatif agar menghasilkan peserta didik yang betul-betul handal demi menyongsong peradaban dunia pendidikan yang terus berkembang pesat, terlebih dalam dunia eradigital.

Guru yang baik adalah guru yang mau menerima perubahan dan mau mengikuti perkembangan zaman. Mari, sebagai guru kita tingkatkan pola pikir kita muntuk kemajuan pendidikan Bangsa Indonesia kita tercinta.

Selamat hari guru ke-74, mari kita tingkatkan mutu pendidikan kita secara bersam-sama agar mutu pedidikan kita menjadi yang terbaik dimasa mendatang, amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak

27 Jan
Balas

Sebagai dokumentasi paska lomba PGRI dikabupaten way kanan terimakasih ibu..

30 Jan
Balas

Hebat banget tulisannya ......semoga guruguru zaman now lebih oke lagi .... ga ada lho guru zaman dulu ......guru zaman dulu aja sudah oke dan banyak mencetak anak bangsa yang berkualitas, nah guru zaman now harus lebih baik lagi untuk bangsa ini

27 Jan
Balas



search

New Post