Aan Nurchayati, M.Pd

Berjuang demi cita-cita itu tidak mudah jendral....

Selengkapnya
Navigasi Web
Dihantui Deadline

Dihantui Deadline

Pernah merasakan ketahukan dihantui setan? hantu? tuyul? dedemit? jin? pocong? kuntilanak? atau genderuwo sontoloyo? Kalau saya sih, yess. Sudah pernah merasa dihantui sama salah satunya. Tak seseram ketika dihantui deadline sebuah tulisan atau pekerjaan.

Hantu mah paling hanya sekedar membuat panas dingin badan. Wajah pucat bak kain sutra baru keluar pabrik. Kantong kemih yang tiba-tiba penuh dan jebol bendungan. Lidah yang seketika kaku tak mampu berkata. Lebih kelu daripada menghadapi sang pujaan hati. Yang suka atau cintanya terpendam. Semua itu bisa dilewati dengan dua kemungkinan. Pingsan dan ngompol. Sementara dihantui deadline? Lebih parah dari bertemu makhluk astral tadi.

Bukan sekedar panas dingin ketika melihat teman sudah memulai menulis, kita belum. Lebih setress lagi jika ada yang sudah selesai. Dan, ah. Hampir setengah mati gelisahnya ketika melihat kalender waktu deadline semakin mendekat. Speechless yang sesungguhnya adalah ketemu monster deadline. Pacar berlalu,masih ada harapan bisa dikejar. Namun, berbeda dengan deadline. Dia berlalu, maka kesempatan akan hilang tak berbekas.

Bagi sebagian orang, mungkin ini biasa saja. Tidak bagi manusia satu seperti saya. Kadang puncak daripada rasa stress dan galau itu akan melahirkan raa tak nyaman pada perut. Menimbulkan getaran dahsyat dalam kepala dan membuat serangan cemas yang tak terkendali oleh sebuah coklet manis.

Kebanyakan dari kita memang melakukan sesuatu itu dengan sistem SKS. Katanya sih, sistem kebut semalam. Tapi apakah hal itu akan mendapatkan hasil maksimal? Tentu saja tidak. Karena, akan ada safety yang terlupakan disaat semua dilakukan dengan terburu-buru tanpa perhitungan. Pasti akan ada kelahiran karya yang prematur. Dan tak ada inkubator yang dapat menampungnya untuk menghangatkan sang karya.

Kematian sebuah ide, membuat semua tiba-tiba menghilang. Apa yang ada dalam isi kepala kadang bersahutan minta dijemput atau dirangkul. Pelukan hangat juga menanti sebuah ide cemerlang. Sayang, manusia kebanyakan berpikir, "ah, nanti saja saya lakukan. Sekarang sedang tanggung dan sibuk." Ketika jarum jam dinding mulai bergerak semakin ke kanan, maka sang ide pun telah berlari jauh meninggalkan sang pikiran. Yang mau dicari pakai anjing pelacak satuan Brimob handal pun tak akan ditemukan. Syeeer, menghilang tanpa bekas. Menghilangnya udah mirip setan jin genderuwo. Eh, lebih parah dari itu malah. Dah mirip Jelangkung guys. Yang datang tak dijemput. pulang tak diantar.

Mau tak mau, kita harus mengakui kapasitas otak kita yang mungkin makin berkurang. Saat ini, diusia yang mencapai kepala empat, ram otak kita mungkin hanya ada 4 GB. Lebih parah loh, kalau sudah bertemu kawan main berhaha hihi tak karuan. Saat itu Ram nya pasti cuma 1/2 GB. Hahaha, terlalu ya? Woles guys, ituu mah hanya candaan grup somplak saya bersama teman-teman guru yang haus hiburan.

Ngomong-ngomong dihantui deadline, iya nih guys. Saya juga sedang merasa dihantui makhluk itu. Sebenarnya masih lama deadlinenya. Tanggal 26 Agustus 2019 sih. Itu loh, deadline naskah SaguSabu yang menjadi tantangan peserta pelatihan di Kab. Tangerang. Kelihatannya masih lama, namun jika dibiarkan berlalu begitu saja, tak pernah dimulai, maka semua terasa akan semakin cepat. Terlebih lagi jika melihat ada beberapa teman yang sudah update telah selesai menulis naskah. Aaah, rasanya seperti ingin teriak memanggil sang pacar yang sedang ngambek ninggalin kita ditengah jalan.

Ok guys. Mari kita memulai dari sekarang. Karena yang berat itu bukan cuma rindunya si Dilan pada Milea. Tapi, bagi saya yang terberat dari rindu adalah memulai sebuah pekerjaan. Selamat menempuh pencarian ide ya guys. Semangat tetap dijaga. Keep spirite kalau kata anak sekarang.. Bismillah. Kita pasti bisa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, menumpahkan rasa, mengosongkan rasa, merestars ulang, tujuannya menciptakan onfire dalam penulisan luar biasa. Bukunya pasti keren. Salam kenal dan salam literasi dari sesama warga Tangerang

30 Jul
Balas

@Mulya, salam kenal balik dari penulis status recehan Pakde. Bantu saya terus belajar menjadi penulis yang baik dan benar.

16 Jan

Semangat Bund, jangan sampai hantunya menemui Bunda, hehehe. Sukses selalu dan barakallah fiik

30 Jul
Balas

Terimakasih Bunda. Bantu bimbing Saya ya Bund

16 Jan

Kereen Bun..curahan isi hati yang dalam..pengalaman sama itu yang saya alami..sukses selalu

13 Aug
Balas



search

New Post