Aan Nurchayati, M.Pd

Berjuang demi cita-cita itu tidak mudah jendral....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesona Teduhnya Kebon Jati

Pesona Teduhnya Kebon Jati

Tantangan Hari ke – 4

#TantanganGurusiana

By : ANA

Hai guys,

Kalau kemarin Saya cerita tentang indahnya danau situ cilongok, kali ini Saya mau ajak melihat indahnya pesona teduh kebon jati. Masih sama di area Tangerang. Tepatnya di desa Sindang panon, kecamatan Sindang jaya Kab. Tangerang guys. Kebon jati yang menghampar luas kini tak lagi menjadi hutan jadi biasa yang terkesan dan terlihat seram. Tapi hutan jati yang disulap menjadi taman bermain indah dan sangat sejuk untuk tempat wisata berkumpul bersama keluarga guys.

Masih dihari minggu, 26 Januari 2020 lalu, Saya bersama Ibu-ibu tetangga yang soulmate minta ampun, puas berkunjung di Danau situ cilongok masih ingin mencari bakso yang enak guys. Satu dari Kami akhirnya mengusulkan untuk berkunjung ke kebon jati tidak jauh dari Danau Situ Cilongok. Karena penasaran, izin suami sudah Saya kantongi untuk pergi jalan-jalan, maka kemooomlah guys. Kita otewe menuju kebon jati.

Padahal, sebelum berangkat Saya sudah chat pengelola kebon jati. Menanyakan kondisi disana apakah becek atau tidak. Karena area kebon jati itu konon katanya tetangga Saya, itu hamparan tanah yang ditumbuhi ratusan pohon jati. Beberapa hari lalu hujan turun berturut-turut sebelum imlek. Pasti akan mengurangi pengunjung dan tanah pijakan akan becek.

Bukan Bu Neng jika tidak nekat. Maka, Saya dengan tetangga-tetangga yang soulamte itupun menuju kebon jati. Ya ampun, itu kawasan yang sering Saya juga lewati ketika masih mengajar di SDN Sindangsari 1. Kebetulan di Desa itu ada teman mengajar, dan tukang urut langganan Saya. Ah, betapa kudetnya Saya kalah sama tetangga yang hanya Ibu Rumah Tangga dan pendatang pula. Kemana saja Saya selama ini? Hahahaha. Namanya juga istri dan Ibu yang kupik dan kudet guys.

Tiba di kebon jati kami tidak langsung masuk ke parkiran. Teman kami mengajak berkeliling area kebon jati sebelum memastikan untuk masuk. Ok fix, setelah memutar kembali akhirnya kami masuk dan memarkirkan kendaraan depan pintu masuk. Lalu digerbang masuk kebon jati, kami di minta membayar karcis sebesar lima ribu rupiah. Anak-anak dan dewasa harus membayar dengan biaya yang sama. Kami pun akhirnya masuk dan disambut ratusan ayunan kain elastic yang sudah terpasang dari pohon ke pohon. Ada juga tempat-tempat yang sengaja dibuat taman untuk kami berswafhoto.

Tidak jauh dari pintu masuk, kami sempatkan berfhoto di sebuah kursi dengan hiasan bunga berbentuk love. Lalu bergeser sedikit ke belakang kami mencari ayunan yang cocok untuk kami berderet bermain. Oh iya guys, ada diujung sebelah barat beberapa pohon yang menyediakan ayunan secara bersusun ke atas. Dan kami tertantang untuk menaikinya. Yang merasa badannya paling kecil Saya suruh naik di ayunan paling atas. Ada yang lima tingkat ayunan, ada yang tiga dan dua. Sengaja guys, kami pilih yang tiga tingkat saja. Karena takut ketinggian.

Untuk dapat menaiki ayunan paling atas, harus dibantu dua petugas pengelola dengan tangga sebagai alat bantunya. Begitu juga dengan turunnya. Bersusun kami bermain ayunan dari yang paling atas sampai ke bawah. Setelah puas, kami terus masuk menuju arah utara. Disana ada lahan yang sengaja menyewakan kuda tunggang. Nah guys, ini cocok buat anak-anak guys. Dengan mengeluarkan biaya sepuluh ribu rupiah sekali tunggang, maka anak anda boleh berjalan-jalan diatas kuda yang terus dipandu oleh petugasnya. Sementara menunggu anak-anak naik kuda, kami bisa duduk lesehan di sebuah gerobak bakso yang aromanya guys… bikin ngiler.

Semangkok bakso dihargai sangat murah. Dengan tikar yang digelar seperti layaknya di kebun binatang ragunan, kami duduk menikmati makan dan minum yang tinggal minta saja nanti penjualnya yang mengantarkan. Dibelakang tempat kami lesehan guys, ada tempat bermain rumah kurcaci buat anak-anak yang ingin main rumah-rumahan guys. Bayar lagi sih. Biayanya lima ribu rupiah per anak sepuasnya bermain. Ah, sungguh tempat yang murah meriah. Tapi, Saya yakin bisa menghasilkan devisa desa yang lumayan besar. Jika dari karcis masuk saja dihargai lima ribu rupiah, jika dalam sehari ada 100 orang yang masuk sudah dapat lima juta bukan? Otak bisnis Saya mulai menari-nari lagi guys. Sudahlah, mari kita melancong ke negeri 1001 mimpi saja guys.

Tangerang, 01 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih bunda. Tapi apa ya yang keren bun?

03 Feb
Balas

Keren bun...

01 Feb
Balas



search

New Post