Aan Nurchayati, M.Pd

Berjuang demi cita-cita itu tidak mudah jendral....

Selengkapnya
Navigasi Web

Tamu Tak Diundang (3)

Tantangan Hari Ke - 15

#TantanganGurusiana

by : ANA

“Kok nutup sendiri? Kan tidak ada angin? Dan orang di dalam?” Yuli bertanya dengan setengah ketakutan.

“Jangan-jangan,,,” Khumaera tidak melanjutkan ucapkannya.

“Bruuk… braaak.” Pintu kamar mandi itu terbuka kembali dengan dorongan yang kencang hingga menimbulkan suara keras akibat berbenturan dengan dinding dalam kamar mandi.

Keempat teman Hana langsung berlari keluar. Mereka pamit untuk pulang. Mereka sudah tak lagi mengingat kue yang mereka buat. Hana terduduk dengan mulut komat kamit membaca doa di teras rumah. Hari sudah mulai gelap. Lampu rumah belum ada yang sempat Hana nyalakan. Untung, ponselnya dia bawa keluar sebelum ikut berlari keluar.

“Maaas… kamu masih dimana?” suara Hana perlahan bertanya pada suaminya di telp.

“Masih dijalan, kenapa saying?” Roy menjawab dari sebrang.

Hana menceritakan kejadian yang baru mereka alami bersama teman-temannya didapur. Roy, meminta Hana menunggunya. Bahkan anak-anak Hana pun tidak ada yang pulang. Mereka masih di rumah neneknya. Menjelang maghrib Roy dan anak-anak tiba di rumah.

Melihat suami dan anaknya pulang, Hana lega. Mereka pun masuk ke rumah dan menyalakan lampu satu per satu tiap ruangan. Kamar utama Hana yang terletak di belakang bersebelahan dengan dapur terasa begitu dingin. Hal itu dirasakan pula oleh Roy. Bulu kuduk mereka merinding. Hana meminta mereka tidur diruang tengah bersama-sama.

Sejak hari pertama kematian Bimbim meninggalkan kesan yang berbeda. Banyak cerita horor yang Hana dengar. Bahkan, ketika adik iparnya bercerita mesin mobil ambulance jenazah hidup sendiri, padahal kunci mobil dia yang membawa membuat sejumlah orang terheran-heran.

Kejadian aneh pun terjadi saat keranda jenazah turun dari ambulance. Para pengangkat keranda salah memposisikan badan jenazah. Payung hitam yang harusnya memayungi bagian kepala dan berada di depan, mereka tak sadar tertukar. Yang mereka payungi adalah bagian kaki. Dan mengangkat keranda terbalik.

Malam penampakkan Bimbim di rumah Hana, yang berdiri tepat didepan pintu dapur rumahnya masih dengan kain kaffan menempel membuat malam itu benar-benar mencekam. Hana di buat tidak tertidur sekejap pun karena gelisah dan takut. Setiap matanya terpejam, yang dia lihat hanya bayangan wajah Bimbim.

Hingga keesokan hari, saat shubuh berkumandang, Hana dan Roy melakukan sholat berjama’ah dikamar. Roy meminta Hana untuk tidur dan berjanji akan menjaga Hana sampai bangun. Roy membuat dirinya tidak masuk bekerja demi istrinya bisa tidur.

Hana mencoba memejamkan mata dalam pelukan Roy. Dan suaminya terus membaca Al-Qur’an dengan tangan membelai kepala Hana. Badan Hana mulai demam. Karena sejak kejadian pertama Bimbim meninggal, Hana tak pernah bisa tidur nyenyak. Dirinya terus dihantui bayang-bayang Bimbim.

“Mas.” Teriak Hana kembali terjaga dari tidurnya.

“Kenapa? Kamu tidur saja. Aku disini menemani dan menjagamu. Aku janji tak akan meninggalkan kamu sampai bangun?” Roy menenangkan istrinya.

“Mas, Aku bermimpi. Bimbim minta tolong padaku. Dan Bimbim masih dirumah ini, Mas.” Suara Hana terdengar parau.

“Maksudmu, Bimbim ada di sini sekarang?” Tanya Roy hati-hati.

“Iya, Mas. Dia ada disini. Di rumah kita. Dia ingin Aku menolongnya. Oh ya, coba Mas cek belakang kamar kita, apakah gedebong pisang yang dipakai ketika memandikan jenazah Bimbim benar ada di belakang kamar ini?” pinta Hana sambil beranjak dari tempat tidur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paling enak makan nasi PadangSip, cerita tamu tak diundang

29 Jan
Balas

hehehe,,,, nasi padang enak buat sarapan

29 Jan



search

New Post