Kesibukan hampir saja membuat malapetaka datang. Untung saja Allah,SWT memberikan petunjuk untuk segera bangkit menyelesaikan tuntutan setoran. Ya, aku benar-benar hampir terjun bebas. Saking sibuknya membereskan sesuatu yang dipandang sangat penting aku hampir lupa tidak menyetorkan tulisan. Dengan cekatan aku menuju tempat kerjaku. Benar saja laptop kesayanganku masih berada menunggu majikan dengan setia. Dengan penuh kebingungan apa yang harus ditulis, aku langsung menuju ke dapur. Secangkir Jahe plus Susu sudah berada dalam genggaman. Panas dan nikmat rasanya. Ya, penghangat badan setelah beberapa saat keringat dingin keluar saking kagetnya.

Aku langsung mempermainakan beberapa jariku untuk memijitnya. Seperti ahli refleksi yang sering membuat orang tidur dengan pulas. Walaupun laptopku tidak secanggih yang lain, akan tetapi cukup untuk menyampaikan keluh kesah yang dialami keseharian. Sejenak aku terdiam, mengingat sesuatu hal yang tidak mungkin aku ceritakan. Sebab menyangkut pripasi.

Aku terus berpikir mencari ide. Akan tetapi, nampaknya tidak berhasil. Tulisan yang diharapkan mampu menghinoptis orang lain, justru aku sendiri yang menanggung akibatnya. Tulisannya nyaris tdak punya makna. Oleh