Kelelahan sangat terlihat dari wajah laki-laki yang sudah setengah abad itu. Akan tetapi tidak ada pilihan baginya untuk terus berdiam diri. Laki-laki itu seakan-akan tidak menginginkan suatu beban hidupnya terus membelenggu dirinya. Sangat terlihat dirinya untuk terus berusaha menghilangkan beban yang dianggap sangat berat tersebut.

Laki-laki itu hanya bisa menarik napas panjang. Seakan-akan belum menemukan jalannya. Walaupun demikian laki-laki itu berusaha untuk terus terlepas dari belenggu. Ah malang benar laki-laki itu. Sebab kerinduan yang sangat ia nantikan ternyata tak pernah kunjung datang. Akhirnya lelaki itu hanya bisa melangkahkan kakinya yang sudah terlihat berat. Menuju sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat asalnya. Lagi-lagi laki-laki itu duduk ditempat yang seakan-akan memiliki kenangan untuk dirinya. Kasihan benar laki-laki itu. Hanya kekosongan waktulah yang menemaninya.