Abd. Karim Tahir

Tinggal di Gowa - Sulawesi Selatan. Guru IPS SMP Negeri 1 Parangloe Kab. Gowa dan Ketua Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Gurusiana Effect

Sejak bergabung dengan Gurusiana, terasa ada kesibukan baru. Sibuk mencari inspirasi untuk menulis. Kalau lagi duduk, handphone nyaris tidak pernah lepas dari tangan, mengetik apa saja. Kadang-kadang ada yang jadi tulisan, ada yang hanya jadi draf. Tetapi lebih banyak yang terpaksa dihapus karena kehabisan ide. Pernah hampir dapat celaka. Mengendara sambil memikirkan tulisan, akibatnya roda kendaraan saya masuk lubang. Untung stir cepat saya kuasai, alhamdulillah selamat.

Suatu ketika saya menulis menjelang tidur akhirnya satu malam hampir tidak bisa tidur. Setiap mata hendak terpejam ide-ide baru bermunculan seolah merengek untuk segera diketik. Gelisah, bolak-balik di tempat tidur dengan mata tetap melek.

Meskipun demikian, saya senang bisa bergabung dengan gurusiana, sangat senang. Saya benar-benar terpacu untuk menekuni bidang tulis-menulis ini yang rupanya mengasyikkan. Bukan hanya terpacu tetapi juga cemburu dengan teman-teman penulis senior di gurusiana yang sangat produktif. Begitu gampangnya mereka memindahkan isi kepalanya ke layar monitor mengalir dengan deras seolah tidak ada sumbatan sedikitpun. Membaca tulisannya seolah saya sedang berhadapan dengannya, berdialog dengan akrab tanpa sekat.

Rasa cemburu inilah yang barangkali membakar sehingga kepala saya setiap saat dipenuhi ide untuk ditulis, walaupun terkadang pada akhirnya menguap begitu saja jika “mister malas” datang bertamu. Apalagi dengan kemampuan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan yang masih kurang. Makhlum, tidak pernah belajar secara khusus, jadinya menulis hanya mengikuti kata hati. Layaknya peneliti, saya menulis tanpa landasan teori.

Saya sangat berharap bahwa suatu saat Mediaguru Writing Camp (MWC) diadakan di Makassar. Saya tidak sabar ingin menimbah ilmu kepenulisan dari mentor-mentor Mediaguru yang hebat. Serius, ini hebat. Betapa MWC telah melahirkan guru-guru penulis dan bahkan sudah banyak yang berhasil menerbitkan buku. Sangat membanggakan.

Terakhir, gurusiana telah membuka mata bahwa guru-guru Indonesia memiliki talenta yang dapat dibanggakan. Belum pernah terjadi sebelumnya bahwa guru-guru demam menulis, apalagi menerbitkan buku. Selama ini penerbitan buku hanya didominasi oleh orang-orang yang katakanlah berprofesi sebagai penulis, ilmuan, peneliti maupun kalangan dosen. Tetapi saat ini dunia penerbitanpun dimasuki oleh pendatang baru, guru. Hal ini membuktikan bahwa guru hanya butuh panggung. Begitu panggung tersedia mereka dengan trampil mempertontonkan kebolehannya.

Selamat kepada Mediaguru – Gurusiana yang telah berperan sebagai panggung tempat para guru menemukan jati dirinya. Kepada Bapak, Ibu para punggawa Gurusiana yang mohon maaf belum saya kenal semuanya, saya ucapkan terima kasih telah menulari saya virus demam menulis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hidup gurusiana...salam kenal

28 Jan
Balas

Salam kenal bu..terima kasih

28 Jan



search

New Post