Abd. Karim Tahir

Tinggal di Gowa - Sulawesi Selatan. Guru IPS SMP Negeri 1 Parangloe Kab. Gowa dan Ketua Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak Ibu Kelas Berapa?

Saya dapat giliran piket di sekolah. Seorang ibu datang dengan tergesa-gesa. Kedatangannya bermaksud memintakan izin anaknya yang tidak masuk belajar karena sakit. Ketika saya tanya anaknya ada di kelas berapa, si ibu malah bingung, tak bisa menjawab. Saya pun bingung dibuatnya. Kejadian aneh seperti ini sering saya jumpai dalam berbagai kesempatan. Saya tidak habis pikir, orang tua kok tidak tahu hal-hal mendasar tentang anaknya. Lalu selama ini mereka melakukan apa saja di rumah?

Keterlibatan orang tua dibutuhkan dan sangat menentukan bagi keberhasilan pendidikan siswa. Orang tua dan pihak sekolah memiliki tanggung jawab yang sama, saling mendukung untuk melahirkan luaran pendidikan yang berkualitas. Faktanya, seringkali tanggung jawab ini hanya dibebankan kepada guru-guru di sekolah. Orang tua menyerahkan penuh pendidikan anaknya ke sekolah. Kesibukan selalu saja jadi alasan. Akibatnya hubungan antara sekolah dan orang tua terputus. Celakanya, jika terjadi masalah, guru tak jarang menjadi kambing hitam

Prilaku menyimpang siswa di sekolah antara lain karena orang tua yang lalai dari memperhatikan mereka. Orang tua sering beranggapan bahwa dengan memenuhi kebutuhan fisik serta melengkapi anak-anak dengan fasilitas, urusan selesai dan tanggung jawab terpenuhi. Padahal urusannya tidak sesederhana itu, anak-anak bukan robot yang bisa diprogram sekehendak hati. Mereka adalah makhluk-makhluk canggih yang kemampuannya bisa menaklukkan teknologi mutakhir sekalipun. Anak-anak juga punya perasaan, butuh kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Mereka bisa kecewa, sedih, frustasi, kesal, dan sanggup melampiaskan perasaan campur aduk ini dengan cara yang mungkin di luar nalar.

Peristiwa pembobolan ATM oleh pelajar SMK di Situbondo pada April 2014 silam merupakan bukti betapa besar daya rusak anak-anak kita. Besaran uang yang berhasil dicurinya pun tidak tanggung-tanggung, Rp. 379.320. Masih ingat berita tentang remaja yang mabuk-mabukan dengan air rebusan pembalut? Berita yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu itu adalah fakta tentang prilaku remaja yang berbenturan dengan akal sehat, nyelenehnya keterlaluan. Masih sangat banyak fakta lain yang tidak sanggup disebutkan satu demi satu.

Dulu, fenomena macam ini hanya melanda masyarakat di perkotaan, pada kalangan ekonomi menengah ke atas. Tetapi akhir-akhir ini melebar pula ke desa-desa. Mungkin karena tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks. Persaingan semakin ketat, hidup berpacu dengan waktu. Manusia seolah mesin yang dituntut untuk terus menerus bekerja tanpa henti. Manusia benar-benar terjerembab dalam prilaku hedonistik kelewat batas. Akibatnya abai terhadap persoalan pokok, anak-anak.

Perlu ada usaha keras untuk memenuhi hak-hak anak akan perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Pak Anis Baswedan ketika menjabat Mendikbud memberikan himbauan kepada orang tua untuk mengantar anak-anaknya pada hari pertama sekolah. Dalam surat himbaun, beliau antara lain menulis bahwa hari pertama sekolah menjadi kesempatan mendorong interaksi antara orangtua dengan guru di sekolah untuk menjalin komitmen bersama dalam mengawal pendidikan anak. Tujuannya adalah meningkatkan kepedulian dan keterlibatan publik dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Cara ini mungkin terlalu sederhana, tetapi setidaknya orang tua menyadari tentang pentingnya keterlibatan mereka dalam proses pendidikan anak-anaknya.

Kepedulian orang tua akan mengurangi prilaku menyimpang. Tenaga dan pikiran anak-anak akan tercurahkan untuk hal-hal positif yang membawa kepada kemajuan. Pada akhirnya kita berharap anak-anak kita akan mewujudkan mimpi tentang kejayaan Indonesia di masa depan. Karena itu, kepedulian para orang tua sangat dinantikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

02 Mar
Balas

terima kasih bu

02 Mar

Hehehe...aneh ya Pak..tapi begitulah kenyataanya. Entah faktor apa, sehingga orang tua kadang tak mengenali anaknya. Semangat pagi, sehat dan sukses..Barakallah

02 Mar
Balas

Aamiin, trima kasih pak..barakallah

02 Mar

Masalah anak kepedulian kita bersama. Mantap. Terima kasih.

02 Mar
Balas

Betul pak..trima kasih

02 Mar



search

New Post