Abd. Karim Tahir

Tinggal di Gowa - Sulawesi Selatan. Guru IPS SMP Negeri 1 Parangloe Kab. Gowa dan Ketua Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa....

Selengkapnya
Navigasi Web
Sembelihlah Egomu!

Sembelihlah Egomu!

"Siapkan garasi sebelum anda membeli mobil". Demikian kalimat yang terpampang pada sebuah spanduk yang terbentang gagah di sebuah lorong. Lorong ini sempit hanya cukup untuk satu mobil, berpapasan dengan sepeda motor pun salah satunya harus mengalah, minggir dan berhenti sejenak. Seorang warga memiliki mobil, karena tidak punya garasi mobilnya dia parkir di jalan depan rumahnya yang meskipun terparkir sangat mepet ke tembok rumah tetap saja menghambat kendaraan yang lalu lalang. Warga menjadi jengkel dan memicu pemasangan spanduk bermakna sindiran tersebut.

Masih soal lorong dan mobil. Seorang teman bercerita bagaimana dia seringkali harus turun dari mobil untuk memindahkan benda-benda atau kendaraan yang terparkir di tepi lorong masuk rumahnya. Sudah capek pulang kerja malah dapat pekerjaan tambahan merapikan lorong dari penghalang kendaraan. Begitu keluhan teman tadi.

Inilah pernak-pernik hidup bermasyarakat, yang jika tidak bijak menyikapinya akan menjadi penyebab terjadinya Ketidakharmonisan. Betapa tersiksanya hidup dalam masyarakat yang tidak harmonis.

Masyarakat adalah kumpulan orang dengan latar belakang yang berbeda-beda juga memiliki karakter dan ego masing-masing. Dibutuhkan kearifan untuk melebur ego dan kepentingan pribadi ke dalam kepentingan bersama.

Sangat tepat ketika Islam menjadikan ibadah qurban sebagai bagian dari syariat agama. Qurban bisa diartikan sebagai simbol kentalnya sifat sosial dan kesetiakawanan dalam Islam. Batalnya penyembelihan Ismail oleh Nabi Ibrahim sebagaimana kisah awal syariat qurban ini juga menunjukkan bahwa derajat kemanusian dihargai dengan begitu tinggi. Darah manusia tidak pantas untuk dikucurkan tanpa alasan yang hak. Karena itu tenggang rasa, saling pengertian dan hormat menghormati menjadi perkara yang layak di kedepankan dalam hubungan antar sesama.

Dalam kenyataannya, seekor sapi, domba atau kambing yang disembelih. Tetapi hakekatnya, sifat-sifat kebinatanganlah yang kita kikis dalam diri kita. Sifat rakus, aniayah, dan egois adalah di antara sifat-sifat binatang yang tidak pantas bersarang dalam diri.

Nabi Ibrahim AS harus meminta pendapat anaknya, Ismail. Meskipun dia yakin bahwa perintah penyembelihan itu benar-benar dari Allah. Lihatlah betapa Nabi Ibrahim membuang egonya.

Maka sembelihlah egomu! Agar tercipta keharmonisan hidup bermasyarakat.

Selamat Idul Adha 1440 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus pak tulisannya

12 Aug
Balas

Terima kasih Bu Yulinarti

12 Aug



search

New Post