Beberapa waktu lalu sering terjadi pemadaman listrik bergilir. Hal ini menjadi topik hangat yang sering dibicarakan baik di rumah maupun di sekolah karena pernah beberapa kali listrik padam pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Di sekolah kami SDI Bina Cendekia yang beralamatkan di jalan H. Taip No. 99 Kedaung Pamulang, setiap pagi ada diskusi ringan saat lingkaran (circle time). Biasanya kami membahas tentang perasaan siswa di pagi hari, sikap, aturan, dan informasi terkini baik di lingkungan sekitar ataupun di tempat lain.

Pagi itu di kelas 5 Al Ghazali kami membahas tentang pemadaman listrik bergilir.

"Apa pendapat atau bagaimana perasaan teman-teman (panggilan kami kepada siswa) tentang pemadaman listrik kemarin?" tanyaku kepada mereka.

"Seru!" jawab salah satu siswa dengan semangat.

"Apa yang membuat seru?" tanyaku penasaran.

"Bisa bermain bayangan," jawabnya.

Ada beberapa siswa yang menjawab biasa saja. Semua siswa mendapat kesempatan untuk mengungkapkan perasaan ataupun pendapatnya.

"Aku senang ketika mati lampu kemarin," ucap salah satu siswi yang membuat perhatian kami tertuju padanya.

"Kenapa?" tanyaku dan beberapa siswa keheranan.

"Karena Aku bisa berkumpul bersama kakak-kakak Aku," jawabnya dengan wajah berseri-seri.

"Biasanya kalau sudah pulang sekolah, mereka di kamarnya masing-masing. Ada yang sibuk dengan laptopnya, hp, ataupun tiduran. Aku bermain sendirian. Tapi kemarin pas mati lampu, semuanya berkumpul di ruang tengah. Jadi bisa bermain bersama," ungkapnya sambil tersenyum.

"Alhamdulillah, teman-teman sudah dapat mengambil hikmah dari suatu kejadian," tambahku sambil mengakhiri diskusi.

Setelah selesai berdiskusi, kami berwudhu untuk melaksanakan shalat Dhuha.