
Penghalang Hamba dengan Allah SWT
Tidak ada kenikmatan, kelezatan, kesenangan, dan kesempurnaan kecuali dengan mengenal Allah dan mencintai-Nya. Merasa tentram saat menyebut-Nya, senang berdekatan dengan-Nya, dan rindu bersua dengan-Nya. Inilah surga dunia baginya.
Ada orang berkata,”Para penghuni dunia yang celaka keluar dari bumi tanpa merasakan kenikmatan sedikit pun yang ada di dalamnya. “Orang-orang bertanya, “Lalu apakah yang paling nikmat di dunia?” Dia Menjawab, “Mencitai Allah, bersam-Nya, menghadap kepada-Nya, dan berpaling dari hal-hal selain-Nya.”
Sebaliknya, ketika ada jarak antara hamba dan kekasihnya, ketika itu pula kenikmatan berkurang berganti dengan kegalauan hati dan kehampaan jiwa. Semakin jarak jauh, semakin besar kenikmatan yang pergi, dan semakin bertambah kepedihan hati.
Pemisah surga dunia selalu berkaitan dengan hal-hal duniawi dan selain Allah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan lima perkara yang menjadi penghalang antara hati hamba dan Allah, yang bisa menghambat perjalanan hamba Allah dan menimbulkan penyakit dalam jiwanya. Inilah lima pemutus surga dunia itu.
Terlalu Banyak Bergaul
Dunia tidak bisa terdiri dari keluarga kita semata. Berhubungan dengan manusia bukan perkara yang selamanya gampang. Bila tidak sepaham, gesekan bisa timbul menjadi perselisihan yang menyibukkan diri. Pergaulan dengan teman-teman yang sepaham atau punya kecenderungan tertentu yang sama pun, bisa menjadi sebuah keasyikan tersendiri yang melenakan. Keduanya sama-sama berpotensi menjadi pemisah hati dengan Allah.
Seringnya pula, pergaulan dengan manusia didasari dengan cinta dunia dan tujuan duniawi. Ketika selubung tersingkap dan hakikat terkuak, jadilah ia menjadi permusuhan sehingga menimbulkan penyesalan bagi mereka yang kadang berlanjut sampai di akhirat. Allah berfirman yang artinya, “Teman-teman akrab pada hari itu, sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Az-Zukhruf:67)
Meninggalkan manusia secara mutlak seluruhnya juga merupakan sesuatu yang sulit. Bahkan bisa berarti meninggalkan kemaslahatan yang lebih besar. Yang baik adalah membatasi pergaulan sehingga bergaul hanya dalam hal-hal yang bermanfaat seperti mempelajari ilmu, salat berjama’ah, dan saling menasehati.
Banyak Angan-angan
Angan-angan merupakan lautan yang tak bertepi. Datangnya angan-angan akan sesuai dengan kondisi orangnya. Ada yang berangan-angan memegang kekuasaan terhadap harta, dan ada juga yang mengangankan wanita-wanita cantik. Setiap orang menciptakan di dalam jiwanya gambar yang diinginkannya seakan ia akan mendapatkannya. Begitu tersadar, tangannya hampa.
Orang yang lurus adalah yang mengangankan ilmu, iman, serta amal yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah. Nabi Muhammad SAW memuji orang yang mengangankan kebaikan, sehingga dalam kondisi tertentu, dia mendapatkan pahala yang didapatkan orang yang mengerjakan kebaikan itu. Seperti perkataan, “Andaikan Aku mempunyai harta yang melimpah, tentu aku akan membelanjakannya seperti yang dilakukan Fulan karena Allah semata, digunakan untuk bersedakah.”
Bergantung kepada Selain Allah
Inilah perusak hati yang paling besar. Tiada yang lebih berbahaya selain dari hal ini. Jika hati bergantung kepada selain Allah, maka Allah menyerahkannya kepada sesuatu yang dijadikan sebagai gantungannya. Dia tidak akan mendapatkan yang ada di sisi Allah dan tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya sebagai gantungan. Bergantung kepada selain Allah inilah yang menjadi landasan dan pondasi syirik, sehingga pelakunya terhina dan tercela.
Firman Allah SWT:
”Dan mereka telah memilih tuhan-tuhan selain Allah, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka, (81) sama sekali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka”. (82) Maryam: 81-82
Makan berlebihan
Makan adalah untuk hidup, bukan untuk sebaliknya; hidup untuk makan. Bermacam-macam jenis makanan, tapi yang merusak hanya ada dua jenis. Pertama, makanan itu memang makanan yang diharamkan. Makanan yang diharamkan ini juga ada dua macam: yang haram menurut hak Allah, seperti bangkai, babi, darah, dan lainnya. Kemudian juga, yang haram menurut hak manusia, seperti barang curian dan yang diambil tidak berdasarkan ridha pemiliknya. Kedua makanan yang merusak karena pertimbangan porsi dan jumlahnya serta yang melebihi batasnya. Misalnya berlebih-lebihan dalam mengesumsi makanan yang halal, atau makan terlalu kenyang, sehingga bisa memberatkannya untuk mengerjakan ketaatan dan membuatnya sibuk dengan urusan makanan semata.
Siapa yang makan banyak dan minum banyak, dia akan banyak tidur, lalu banyak menyesal. Nabi Muhammad SAW berkata, yang artinya, “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk daripada perutnya. Cikuplah bagi anak Adam beberapa suap yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk makannanya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
Banyak Tidur
Banyak tidur membuat badan terasa berat, membuang-buang waktu secara percuma, mengakibatkan lalai dan malas serta hal-hal makruh lainnya. Yang pasti, banyak tidur tidak bermanfaat bagi badan. Sedangkan tidur yang paling bermafaat adalah jika memang diperlukan untuk tidur.
Tidur pada awal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada tidur pada akhir malam, dan tidur tengah malam lebih bermanfaat daripada kedua tepinya.
Ada pula waktu tidur yang tidak baik. Yang berbahaya dan dilarang adalah tidur sehabis ashar dan pada pagi hari, kecuali jika memang tergaja pada malam hari. Tidak baik juga untuk tidur pada awal malam setelah matahari tenggelam. Yang dimakruhkan adalah tidur setelah salat subuh hingga matahari terbit. Disebut-sebut bahwa waktu ini merupakan waktu turunnya rezeki dan datangnya berkah.
Itulah kelima penghalang antara hati hamba dan Allah, yang bisa menghambat perjalanan hamba kepada Allah dan menimbulkan penyakit dalam jiwanya. Selayaknya kita waspada agar tidak terlena melakukannya.
Salam Semangat, Sehat dan Selalu Bersyukur
SDN WARTIM 2 BERKAH
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar