Abdul Latif Rusdi

Lahir dan tinggal di Medan Bekerja di SMP Negeri 39 Medan Dosen di UPMI Medan Trainer...

Selengkapnya
Navigasi Web
Satu Jam  di Pesawat ATR-72  TantanganGurusianaSeri2 Hari Ke-225

Satu Jam di Pesawat ATR-72 TantanganGurusianaSeri2 Hari Ke-225

Satu Jam di Pesawat ATR-72

#TantanganGurusianaSeri2 Hari Ke-224

Penerbangan dari Nias ke Medan bagai membelah pulau Sumatera. Usai take-off dari bandara Nias, pesawat menyeberangi samudera Hindia, menuju Selat Malaka, lalu berputar untuk mendarat di Bandara Kualanamu.

Ketika meninggalkan landasan bandara Binaka Nias, pemandangan pantai tersaji indah. Hampir seluruh tepian pulau memiliki pantai berpasir. Pesawat semakin menaik menuju ketinggian dua ribu kaki.

Jika tidak terus manatapi jendela, anda bisa terkecoh. Disangka pesawat telah menjulang tinggi menembus awan, sehingga tak tampak lagi daratan. Ternyata daratan memang tidak terlihat. Sebab seluruh yang tampak hanya air laut saja. Penampakan air laut itu, mirip menatap langit dan awan.

Setelah mengudara 25 menit, daratan pulau Sumatera kembali terlihat. Jejeran bukit barisan terlihat begitu indah untuk dilewatkan. Dari ketinggian posisi pesawat, terlihat juga susunan rumah yang jumlahnya cukup banyak. Kemungkinan pesawat sedang melintasi kabupaten Dairi. Indikatornya, terlihat tikungan "S" yang cukup terkenal itu.

Beberapa saat kemudian, pesawat ATR-72 milik maskapai Wings Air melintas di sisi gunung Sinabung, Tanah Karo. Dari balik jendela pesawat, terlihat jelas keperkasaan gunung tertinggi di Sumatera Utara itu. Di kaki gunung Sinabung, tampak pula keindahan danau Lau kawar. Tak jauh dari situ terlihat gunung Sibayak dengan kawahnya yang menganga lebar.

Tak terasa perjalanan sudah 45 menit. Pesawat baling-baling yang kami tumpangi telah mengudara diatas Padang Bulan Medan. Suara co-pilot mengingatkan kepada seluruh penumpang agar kembali ke kursi, lipat meja, pasang seat belt dan membuka penutup jendela.

Setelah melakukan manuver memutar kepala diatas Selat malaka, Pilot dan Co Pilot mengumumkan pesawat akan segera mendarat. Beberapa saat kemudian, roda pesawat sudah menyentuh landasan pacu bandara Kualanamu. Suara gemuruh menandai pesawat sedang melakukan pengereman kecepatan. I'm coming to Medan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post