Pencairan Gaji ke-13 (G-13) bagi PNS/TNI/POLRI/Pensiunan di tahun 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya proses pencairan berlangsung setiap bulan Juli atau awal dimulainya tahun pelajaran baru. Kita tak memungkiri jika G-13 memang sangat membantu dalam pemenuhan biaya awal pendidikan anak-anak kita yang masih sekolah. Untuk itu G-13 ini banyak yang menyebutnya sebagai ‘dana pendidikan’ anak.

Oleh karena kondisi di tahun 2020 ini, pemerintah disibukkan dengan dampak pandemi corona bahkan menjadi sock teraphy pada ketahanan perekonomian bangsa. Sehingga disaat itu pemerintah memutuskan untuk merelokasi dan refocusing anggaran dan program yang tidak prioritas sebagai modal pemerintah memenuhi kebutuhan anggaran untuk corona.

Berdasarkan catatan detikcom, pemerintah sudah beberapa kali mengubah postur APBN tahun anggaran 2020. Yang paling terbaru tertuang pada Perpres 72 Tahun 2020. Anggaran G-13 pun sudah tertuang dalam APBN, hanya saja pencairannya lambat diputuskan oleh pemerintah.

Setelah beberapa pekan menunggu dalam ketidakpastian, kini G-13 dipastikan pembayarannya oleh pemerintah. Ini merupakan kabar gembira bagi PNS/TNI/POLRI/Pensiunan, baik pusat maupun daerah. Kementerian Keuangan memastikan G-13 tahun 2020 akan cair pada Agustus tahun ini. Hal itu diumumkan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat koordinasi. "Pembayaran direncanakan pada Agustus 2020," kata Sri Mulyani lewat siaran live video di Youtube Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani menyebut, pencairan G-13 tidak berlaku pada pejabat negara, pejabat eselon I dan II, serta pejabat setingkatnya atau sama seperti kebijakan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Pencairan G-13 tahun 2020 hanya berlaku untuk pejabat eselon III ke bawah serta pejabat setingkatnya baik pusat maupun daerah, termasuk prajurit TNI, anggota Polri, serta pensiunan.

Hal itu diungkapkannya usai mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mengumumkannya secara virtual, Selasa (21/7/2020). Pencairan G-13, dikatakan Sri Mulyani juga menjadi pelengkap paket stimulus yang diberikan pemerintah dalam menjaga daya beli atau tingkat konsumsi rumah tangga saat pandemi Corona. Selama virus Corona dinyatakan sebagai pandemi, pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di banyak daerah. Keputusan tersebut, dikatakan Sri Mulyani memberikan dampak terhadap aktivitas perekonomian kelompok masyarakat paling bawah.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan pencairan G-13 dan pensiunan akan menjadi stimulus, khususnya dalam menjaga daya beli atau tingkat konsumsi rumah tangga. "Sehingga pembayaran gaji ke-13 ini sekarang dilaksanakan sebagai bagian dari stimulus perekonomian kita," ungkapnya. Adapun, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 28,5 triliun yang terdiri dari ASN pusat sebesar Rp 14,6 triliun dan ASN daerah Rp 13,89 triliun. Demikian pengumuman resmi pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Salamaki Mattajeng…

Salamaki To Pada Salama

#Soppeng, 22072020

#Tantangan Menulis 365 Hari

#TaGur Hari ke-123