Abdurrauf Shaleng

Bekerja adalah Ibadah, lakukanlah dengan Penuh Cinta...!!...

Selengkapnya
Navigasi Web
Saatnya Bertransformasi dari Konvensional ke Digital (TaGur Hari ke-120)

Saatnya Bertransformasi dari Konvensional ke Digital (TaGur Hari ke-120)

Tak dipungkiri jika pandemi corona telah memberikan dampak luar biasa dalam dunia pendidikan. Pembelajaran yang semula tatap muka langsung dialihkan ke sistem daring. Kondisi ini menjadikan guru “dipaksa” belajar sistem digital setelah sebelumnya lebih banyak dengan pembelajaran konvensional.

Kita harus bijak menyikapi kalau corona ini ada plus minusnya. Plus-nya yaitu, guru dipaksa menguasai teknologi dengan cepat. Minus-nya, yakni serba dadakan, relatif tanpa persiapan sehingga dikhawatirkan materi pembelajaran daring kurang menarik.

Model pembelajaran daring, sejatinya wacana lama yang telah dihembuskan beberapa pakar digital namun belum terealisasi akibat tidak ada target waktu yang jelas. Sehingga wabah Covid-19 ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan perubahan metode pembelajaran konvensional ke dalam jaringan (daring).

Fenomena ini menjadi kendala tersendiri, khususnya bagi pendidik yang gagap teknologi karena mereka telah terbiasa dengan mode pembelajaran konvensional. Pandemi corona seolah menjadi seleksi alam bagi para pengajar. Mereka yang enggan mengikuti perkembangan teknologi informasi otomatis tereliminasi. Sebaliknya, bagi yang cepat beradaptasi, akan tetap eksis.

Menyikapi keluhan sebagian besar orangtua peserta didik tentang materi pelajaran daring yang dinilai berat dan menjenuhkan, solusinya mengajak elemen guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui berbagai pelatihan daring

Kita mungkin sepaham kalau mengajar itu adalah seni. Sehingga setiap guru memiliki ciri khasnya masing-masing agar materi daring yang disampaikan tidak membosankan. Guru harus berhasil menjadi orang yang disenangi oleh muridnya. Bagaimanapun caranya, kalau sudah disenangi, materi yang disampaikan akan dengan mudah terserap. Metode pembelajaran yang kaku, yang tidak relevan lagi dengan zaman kekinian harus ditinggalkan.

Peran orangtua peserta didik harus urgen khususnya dalam mendampingi dan memerhatikan kedisiplinan dan aktivitas putra-putrinya selama belajar dari rumah. Sebab masa pandemi ini berpotensi memengaruhi karakter anak. Semua elemen sedang menghadapi tantangan berat, khususnya guru yang terus berjuang memelihara iklim akademik dan semangat belajar peserta didik agar tidak padam selama proses belajar-mengajar tatap muka belum diizinkan oleh pemerintah. Tantangan ini belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan paket data internet. Semoga kita semua mampu melewati tantangan ini.

Salamaki To Pada Salama

#Soppeng, 19072020

#Tantangan Menulis 365 Hari

#TaGur Hari ke-120  

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Pak Boz

19 Jul
Balas

Trims bu bossQ

19 Jul

Keren bosku

19 Jul
Balas

Tengkiu bu bossQ

19 Jul

Memang kita pendidik harus tetap belajar dan agar tak tergerus oleh zaman

20 Jul
Balas

Mantap Pak pgws

19 Jul
Balas

Trims bu boss

19 Jul

Mantul, pak!

21 Jul
Balas



search

New Post