Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik tidur Zakaria yang begitu terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Ia membuka matanya secara perlahan. “Oh Tuhan!” Zakaria terkejut melihat jam dinding yang ternyata sudah pukul 07.oo pagi. Dia langsung bergegas  menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas menuju kantornya.

Sesampainya di kantor, dia sudah terlambat menghadiri meeting yang dimajukan dari jam biasannya karena bosnya akan segera keluar negeri. “Maaf pak, saya boleh masuk?” tanya Zakaria pada bosnya yang sedang memimpin meeting. ”Iya, silahkan duduk Jaka, tapi maaf hari ini proyekmu digantikan oleh Bur.”

“Tapi kenapa pak?, saya hanya terlambat sebentar.” Ini bukan masalah sebentar atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional. Proyek itu dari dulu saya percayakan sama kamu tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten. Meskipun telat sebentar, ada diantara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim.” Jelas bosnya dengan tegas. Langsung seketika Zakaria terdiam dengan wajah yang penuh penyesalan.

Setelah meeting selesai Zakaria menuju meja kerjanya. “Kamu kenapa hari ini Jaka, sampai telat tak seperti biasannya?” Ini salahku, Tini, aku begadang semalam nonton bola tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada proyek penting dan seharusnya menguntungkan bagiku.“Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi.” Sambung Tini Goling sedikit menasehati .

Salamaki To Pada Salama

#Soppeng, 02082020

#Tantangan Menulis 365 Hari

#TaGur Hari ke-134