Abu Husen

Guru Biologi di SMAN 1 Kasiman Bojonegoro sejak tahun 2005. Lulus S-1 dari Jurusan Biologi FMIPA Univeritas Negeri Malang Tahun 2004. Saat ini tinggal di sebuah...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENULISLAH, MAKA NAMAMU AKAN ABADI!
Poster Kegiatan Sagusabu III (www.mediaguru.id/post/event)

MENULISLAH, MAKA NAMAMU AKAN ABADI!

MENULISLAH, MAKA NAMAMU AKAN ABADI!

#Tantangan_Menulis_Gurusiana (H.8)

Oleh Abu Husen

Alhamdulillah pada hari Jumat tanggal 29 Mei 2020, saya mempunyai kesempatan untuk mengikuti pertemuan I pelatihan Kelas Menulis Online Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) III yang diselenggarakan oleh Media Guru. Dalam pelatihan kelas menulis online Sagusabu III tersebut, bertindak sebagai Host sekaligus pemateri I yaitu Pak Andi Mohammad Yasin, seorang penulis sekaligus Instruktur Nasional Media Guru dan pemateri II yaitu Pak Eko Prasetyo, penulis 80 buku yang juga Pemimpin Redaksi Media Guru. Presentasi kedua pemateri tersebut berjalan lancar karena ada sosok yang berperan penting dibalik layar sebagai operator pelatihan yaitu Pak Fadibah Setiawan (mas Iwan). Pelatihan tersebut direncanakan berlangsung selama 3x pertemuan, pertemuan pertama di selenggarakan hari Jumat, 29 Mei 2020, pertemuan kedua Ahad, 31 Mei 2020, dan pertemuan ketiga insyaallah akan dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Juni 2020. Semua pertemuan tersebut dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom yang kemudian akan dilanjutkan dengan sesi bimbingan online melalui aplikasi Whatsapp selama satu bulan hingga peserta kegiatan Sagusabu berhasil menerbitkan sebuah buku.

Pak Andi Mohammad Yasin bertindak sebagai host sekaligus pemateri I memulai dengan mempresentasikan sejarah berdirinya Gerakan Nasional Sagusabu yang diinisiasi oleh Media Guru bersama Dirjen GTK Kemdikbud pada waktu itu yaitu Sumarna Surapranata, Ph.D., di Surabaya pada tanggal 11 Desember 2016. Gerakan tersebut kemudian berlanjut dengan resolusi nasional yang menantang para guru untuk menulis dan menerbitkan satu buku yang dicetuskan oleh CEO Media Guru yaitu Pak Muhammad Ihsan pada tanggal 15 Januari 2017. Gerakan tersebut bertujuan agar para guru bisa menulis bukunya sendiri yang akan di-launching secara bersama-sama pada Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2017. Gerakan tersebut berhasil membuat para guru berlomba-lomba untuk menulis bukunya sendiri sehingga pada tanggal 20-21 Mei 2017, kali pertama dalam sejarah pendidikan Indonesia, ratusan guru meluncurkan bukunya secara bersamaan.

Pak Andi kemudian memaparkan materi mengapa seorang guru harus menulis. Menurut beliau, banyak alasan bagi seorang guru untuk menjadi guru penulis. Salah satunya yaitu seorang guru harus menulis karena guru adalah ujung tombak kegiatan literasi. Guru harus memberikan contoh dan teladan bagi para siswanya bagaimana dia menjalankan kegiatan literasi. Dengan menulis sebuah buku, seorang guru akan mampu memberikan bukti kepada siapa saja bahwa dia telah melakukan sebuah gerakan literasi, tidak hanya sekedar memberikan perintah kepada anak didiknya. Selain itu, banyak alasan lain yang dapat menjadi motivasi bagi seorang guru untuk menjadi seorang penulis, antara lain menulis dapat menjadi modal untuk mengurus kenaikan pangkat, menulis dapat menjadi sarana untuk berbagi inspirasi, menyuarakan kebenaran, menyebarkan ilmu kepada khalayak yang lebih luas, serta dengan menulis, sesorang dapat meraih uang dan popularitas. Dan yang alasan yang paling penting menurut Pak Andi yaitu menulis dapat menjadi bukti bahwa kita pernah ada di dunia ini. Seperti pesan yang pernah disampaikan oleh seorang ulama dan penulis kitab terkenal yaitu Imam Al-Ghazali “Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar maka menulislah”.

Pak Eko Prasetyo sebagai pemateri kedua mengawali presentasinya dengan menjelaskan pentingnya seorang guru untuk bisa menulis dengan baik dan benar. Beliau memberikan contoh sebuah tulisan yang kurang bagus, kemudian mengajak peserta pelatihan untuk memperhatikan hal-hal yang membuat tulisan tersebut kurang bagus. Kesalahan dalam tulisan tersebut meliputi penggunaan kata yang kurang tepat, sebuah kalimat yang terlalu panjang, hingga kesalahan ketik yang terdapat dalam tulisan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa seorang penulis merupakan editor pertama untuk tulisannya. Kesalahan paling umum bagi penulis pemula adalah salah ketik. Namun hal tersebut dapat diperbaiki. Pak Eko memberikan tips dan trik untuk menjadi editor bagi tulisan kita sendiri. Caranya tulislah dulu apa yang ingin ditulis. Tuangkan dan ketiklah saja terlebih dahulu semua ide yang ada di dalam pikiran kita. Jauhi tombol Delete dan Backspace. Hal tersebut penting karena terkadang ide yang ada dalam kepala bisa hilang jika kita tidak segera menuliskannya. Setelah semua ide tertuang barulah kita baca kembali tulisan kita tersebut. Kita bisa mengubah letak kalimat yang kita tulis sehingga tulisan kita menjadi lebih mudah dipahami oleh pembaca. Kita juga harus memperbaiki kesalahan ketik yang ada dalam tulisan kita. Hal tersebut penting karena kesalahan ketik dapat mengubah mood pembaca. Pak Eko menekankan bahwa orang yang membiarkan salah ketik dalam tulisannya adalah orang yang tidak peduli pada tulisannya. Orang yang tidak peduli pada tulisannya berarti orang tersebut tidak peduli pada dirinya sendiri.

Pak Eko yang juga Pemimpin Redaksi Media Guru tersebut kemudian menjelaskan bahwa Media Guru telah menerbitkan ratusan hingga ribuan buku dari para guru. Terdapat 37 kategori buku yang telah diterbitkan oleh Media Guru antara lain buku mata pelajaran, buku kumpulan cerpen, hingga buku memoar. Syarat naskah buku yang akan diterbitkan di Media Guru yaitu naskah diketik minimal 50 halaman A4, menggunakan Font Arial dengan besar font 12, Spasi 1,5 dan menyertakan sinopsis. Beliau juga menjelaskan bagaimana cara menulis buku yang bagus dan laku. Menurut beliau, syarat buku yang bagus dan laku yaitu perwajahan menarik, judulnya memikat, penyajian mudah dipahami, tidak mengandung SARA dan pornografi, menjangkau banyak sasaran pembaca. Semakin luas sasaran pembaca maka buku akan semakin laku. Dan yang paling penting menurut Pak Eko, buku yang bagus adalah buku yang selesai. Jadi mulailah menulis dan selesaikan buku anda!

Kegiatan Sagusabu merupakan pelatihan yang dilaksanakan oleh Media Guru yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis dan memberikan wadah bagi para guru agar mampu menerbitkan buku atas namanya sendiri. Melalui kegiatan Sagusabu telah lahir ribuan buku dari para guru yang ada di Indonesia. Menulis berarti mengabadikan nama kita. Menulis menjadi bukti bahwa kita pernah ada di dunia. Para guru alumni Sagusabu telah mengabadikan namanya melalui menulis sebuah buku. Saya juga ingin meninggalkan jejak saya di dunia ini. Saya ingin mengabadikan nama saya melalui sebuah karya buku yang akan saya hasilkan nanti. Saya mempunyai keinginan untuk dapat menerbitkan buku yang saya susun sendiri. Semoga dengan mengikuti kegiatan Sagusabu keinginan tersebut dapat tercapai. Aamiin!

Ujung Barat Bojonegoro, 29 Mei 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereen, yuuk nulis yuuk, salam literasi

30 May
Balas

Makasih Bu, Salam literasi!

30 May

Semangat literasi Pak..

30 May
Balas

Terima kasih Bu..

30 May

Amiiin... Mantaap pak.Sangat meng inspirasi. Saya insyaAlloh siap menulis.Gw suka gaya lo.

30 May
Balas

Terima kasih Bu.. Semangat Bu!

30 May



search

New Post