Indonesia negeri yang konon masyhur dengan julukan untaian zamrud khatulistiwa, beberapa tahun terakhir menjadi terkenal dengan negeri “musibah” bencana alam dimana-mana yang diawali dengan pergolakan politik, krisis moneter dan krisis multidimensi.

Kembali renungkan dan menggunakan kaca mata agama, tentu kita akan jelas melihat dan mengamati apa sebab akibat yang memicu dan menarik datangnya segala macam peristiwa alam

Mengapa, kita enggan mengatakan sebagai teguran sang pencipta.

Kenapa, negara yang terkenal subur, makmur gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerta raharjo, mendadak menjadi sebuah negara preman yang berjalan dengan keegoisan anak manusia, tanpa berdasarkan hukum yang mana di gunakannya.

Jangankan hukum al-qur’an dan sunnah. Undang-undang yang mereka telah buat sendiri dilanggar, tanpa merasa bersalah dan sadar apa yang telah mereka lakukan untuk negaranya

apakah ini tanparan atau sudah tidak ada budaya malu di negeri tercinta “demokrasi” kalimat tersebut yang mereka perjuangkan sudah mereka plesetkan sendiri dengan ahlaq dan prilaku yang tidak mencerminkan kalimat demokrasi dan mereka sendiri yang menampakkan kegilaan diatas alam sadar mereka sehingga “democrazy”.

Sebenarnya semua yang terjadi di negeri tercinta, indonesia secara menyeluruh serta yang ada di alam adalah teguran sang pencipta. Sebagaimana kutipan ayat, artinya

“dan pastilah kami (allah swt) cicipkan kepada mereka dari azab yang kecil sebelum azab yang lebih besar, supaya mereka mau kembali (kepada allah)”.

Sebenarnya manusia terlahir sebagai mahluk allah yang paling sempurna di antara ciptaannya. Dan pada dasarnya semua manusia dilahirkan baik, namun demikian dalam perjalanan hidupnya ada sebagian manusia yang salah menentukan pilihan, belum tersadarkan.(Acbardheny)