BERSANDARLAH
Achmad Sochib
#582
*
Anak-anak menabuh ember kosong di sepanjang jalan
Minta hujan
Para orang tua mencangkuli hampar tanah gersang
Berebut kesempatan mendapatkan sisa kemurahan
Mereka mengais harapan
*
Sudah setahun musim basah tak lagi datang
Kehabisan awan, katanya sebelum pingsan
Bekal memberi harus dicari dan digali
Serupa benar dengan buruh dan kuli
Selalu berharap keringat kembali
*
Negeri ini negeri kaya raya
Gembur dan subur untuk apa saja
Bila benih ditebar baik, bakal melimpah yang dapat dipetik
Sayang disayang, terkadang gulma dan hama tak segera dibinasakan
Gemah ripah loh jinawi *) tinggallah angan
*
Wahai para pengais harapan, alihkan langkah dan kebiasaan
Sudahi kekeringan dan kelaparanmu di masjid dan surau
Di sanalah tempat Tuhan menyiapkan hujan
Pemberi humus bagi segala semaian
Lumbung sejati rezekimu
*
Boyolali, 19 September 2021
*) tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Salam literasi. Terima kasih, Pak Dede.