AdawiyahLevina

Hadirnya hujan dihiasi pelangi bertanda pantulan harapan untuk masa depan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Klenik

Klenik

#4

.

"ibu minta kamu berdua berangkat sekarang!" tegasnya. Mia dan Mira pun kebingungan, bagaimana caranya untuk sampai dipasar?! Sedangkan mereka pun tak punya sepeda. Dipintanya agar bunga tujuh rupa dan cerutu (ibu biasanya menyebutnya lisong) sudah terbeli sebelum magrib.

.

Hari Kamis, malam Jumat adalah malam terpanjang bagi mereka yang harus dihadapkan ibu dengan ritualnya dikala ayah berangkat kerja di waktu malam. Ayah adalah musisi, latar belakang pekerjaan ayah membuat ibu leluasa mengatur keinginannya, sedang ayah jika jelang siang membutuhkan waktu istirahat tambahan.

.

"Bagaimana ini, Mi?" Mira berusaha berpikir.

"Kalau begitu kita pinjam sepeda pak Malih, yuuuk!" ajak Mia.

"Maksudnya, sepeda ontel itu?"

" Iya, aku bisa kok mengayuhnya." ucap Mia

"Tapi hati-hati, loh! "

.

Mereka pun nekad meminjamnya, pak Malih pun memberikan dengan beribu nasehat dan tegaskan agar hati-hati karena mereka masih kecil, sedangkan sepedanya besar dan berat.

.

Dengan nekadnya, Mia memboncengi Mira, meski begitu mereka penuh suka cita, walau resiko nyawa. Setibanya, diparkiran, mereka pun bersegera menuju menjaja bunga dan kebutuhan .

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, terimakasih admin Ibu/admin.

01 Apr
Balas



search

New Post