Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tingkat SMP menjadi momen krusial bagi peserta didik, guru, dan satuan Pendidikan. AKM tingkat SMP untuk tahun Pelajaran 2023/2024 dilaksanakan pada tanggal 18 – 19 September 2024. Peserta AKM dari setiap satuan Pendidikan dipilih secara acak oleh pemerintah pusat dan hanya diikuti 45 siswa kelas VIII. Materi soal pada AKM ada dua yaitu literasi dan numerasi. Literasi yang dimaksud bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisa suatu bacaan serta kemampuan mengerti dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan menganalisa menggunakan angka. Penekanan literasi dan numerasi bukan tentang mata Pelajaran tertentu, melainkan kemampuan menggunakan konsep tersebut untuk menganalisa sebuah materi.

Setiap sekolah memiliki Rapot Pendidikan yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan. Di dalam Rapor Pendidikan Indonesia adalah bentuk penyempurnaan dari Rapor Mutu, di mana di dalam platform ini disajikan data laporan hasil evaluasi sistem secara keseluruhan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Rapor Pendidikan Indonesia diharapkan dapat menjadi acuan bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi, merefleksi, dan membenahi kualitas pendidikan Indonesia secara menyeluruh. Penyusunan Rapor Pendidikan dilakukan melalui berbagai asesmen atau survei nasional. Salah satu asesmen yang dilakukan adalah AKM. Oleh karena itu, hasil AKM menjadi elemen penting dalam menilai kualitas pendidikan di tingkat SMP.

Mengingat Rapot Pendidikan sangat penting bagi sebuah satuan Pendidikan, maka perlu dipersiapkan langkah-langkah efektif untuk mencapai hasil yang maksimal dari pelaksanaan AKM. Pertama, sekolah melakukan pembelajaran yang terintegrasi dengan standar AKM pada setiap mata pelajaran. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap siswa memiliki dasar pengetahuan yang kuat sesuai dengan kebutuhan AKM.

Selain itu, SMP Al Muslim memperkenalkan program baru pada tahun ajaran 2023/2024, yaitu kegiatan bimbingan belajar (bimbel) dengan tujuan optimalisasi hasil AKM. Kegiatan tersebut dijadwalkan berdurasi tiga jam pelajaran setiap pekannya. Bimbel dilaksanakan selama enam pekan dengan diawali pekan pertama Pretest untuk memetakan kesiapan siswa dalam menghadapi AKM dan pekan keenam Postest untuk melihat ketercapaian siswa setelah menjalani kegiatan Bimbel.

Materi yang dibahas pada bimbel tersebut adalah Literasi dan Numerasi dengan merujuk pada soal-soal berstandar AKM. Pendekatan yang diambil bersifat holistik, mengintegrasikan kedua aspek ini ke dalam setiap mata pelajaran. Hal ini membantu siswa tidak hanya memahami konsep secara terpisah, tetapi juga menerapkannya dalam konteks yang lebih luas.

Kegiatan bimbel tidak hanya menjadi ajang untuk mempersiapkan diri menghadapi AKM tetapi juga kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam tim. Guru sebagai fasilitator memberikan bimbingan yang dibutuhkan dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Langkah-langkah yang diambil oleh SMP Al Muslim memiliki dampak positif terhadap kesiapan siswa-siswa menghadapi AKM yang diharapkan dapat meningkatkan hasil Rapor Pendidikan Indonesia SMP Al Mulism. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dapat diamati:

1. Peningkatan Semangat belajar siswa

Langkah-langkah yang diambil, termasuk program bimbingan dan try out, berhasil meningkatkan semangat belajar siswa. Mereka merasa lebih siap menghadapi AKM, dan ini tercermin dari partisipasi aktif mereka dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya memandang AKM sebagai evaluasi semata, tetapi sebagai kesempatan untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan mereka.

2. Peningkatan kepercayaan diri siswa

Kegiatan bimbingan dan try out tidak hanya memberikan pemahaman materi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri siswa. Melalui uji coba yang terstruktur dan pembelajaran yang terintegrasi, siswa mendapatkan pemahaman lebih baik tentang tipe-tipe soal yang mungkin muncul dalam AKM. Hal ini memberikan mereka kepercayaan diri yang lebih besar saat menghadapi ujian sebenarnya.

3. Pengembangan keterampilan belajar mandiri siswa

Melalui kegiatan bimbingan, siswa-siswa SMP Al Muslim tidak hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi AKM tetapi juga mengembangkan keterampilan belajar mandiri. Mereka menjadi lebih terampil dalam mengelola waktu, menyusun strategi belajar, dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Keterampilan ini tidak hanya berdampak pada AKM tetapi juga membekali mereka untuk tantangan belajar di masa depan.

Peningkatan kesiapan peserta AKM melalui kegiatan bimbingan dan try out di SMP Al Muslim menjadi langkah proaktif dalam menghadapi tantangan evaluasi pendidikan. Dengan mengintegrasikan standar AKM ke dalam pembelajaran sehari-hari dan mengimplementasikan kegiatan bimbel yang terstruktur, sekolah ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang mendalam. Melalui langkah-langkah ini, SMP Al Muslim memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.