Dua hari ini, Sabtu-Minggu ada kegiatan di ibu kota. Keikutsertaan saya dalam kegiatan ini sebenarnya serba kebetulan, dimana saya di ajak Pak Saeful Hadi untuk mengikuti kegiatan Temu Nasional Guru Penulis tahun 2019, yang disingkat TNGP 2019. Dalam acara ini diperkenalkan beberapa narasumber kompeten tentang menulis buku yang baik. Hati kecil tetap tidak tertarik untuk menulis buku. Pada saat itu, mungkin ada sedikit tergugah, tetapi setelah acara bubar jadi 'ambyar'. Belum ada hidayah untuk menulis.

Okelah, lupakan itu! Saya menulis ini saja. Beli barang-barang kebutuhan di ibu kota memang kejam, harganya itu lho. Ketika saya dan rekan saya makan di sebuah makanan khas daerah terkenal, tidak kira-kira harganya mencapai angka Rp80.000,00 untuk menu yang sangat sederhana. Kenapa saya bilang harganya tidak rasional, wong saya sering makan di tempat seperti itu di kampung sendiri dengan menu yang lebih mewah, tetapi harga masih terjangkau dan tidak membuat kantong bolong.

Terpikir juga untuk membeli oleh-oleh buat dua anak saya yang masih kecil-kecil. Saya datangi sebuah minimarket dengan jaringan nasional yang ada di sekitar stasiun, pilih barang kemudian saya bayar dikasir. Coba berapa? Ada harga barang yang ditempat reguler tidak sampai segitu. Akhirnya dalam hati, terima saja. Mau bagaimana lagi, ini di tempat keramaian, harga barang selalu di atas normal.

Pengalaman beberapa kali pergi ke tampat keramaian seperti terminal, stasiun kereta api, tempat wisata dan pusat perbelanjaan harga barang yang dijual selalu tinggi. Jadi tidak kaget, istilahnya inflasi lokal yang mendadak. Pedagang menaikkan harga, banyak pertimbangan seperti sewa tempat mahal, aji mumpung, berpikir bahwa pengunjung banyak uang dan alasan lainnya. Mudah-mudahan bukan aji mumpung!

Tips saya, bawa bekal makanan yang cukup untuk bepergian atau bawa bekal uang lebih. Dan yang penting siapkan mental jangan kelihatan kagetan ketika melihat harga barang yang diluar kebiasaan. Atau kalau perlu, tanya dulu harga barang yang akan dibeli, tidak usah gengsi.

Stasiun Pasar Senen, 1 Desember 2019