Keinginan melanjutkan studi di kampus ini tepatnya universitas Galuh Ciamis sudah sejak lulus program sarjana tahun 2004. Kebetulan kampus ungu ini ada di kota kelahiran saya yaitu kota Ciamis. Jarak dari tempat tinggal hanya 2 kilo meter. Sedangkan dari tempat kerja 40 km atau memakan waktu perjalanan 45 menit.

Namun, karena keterbatasan biaya dan kesempatan, niat ini tertunda hingga tahun 2016 awal. Berkat adanya tunjangan sertifikasi guru dan izin dari kepala sekolah melalui surat izin kuliah dari wali kota, maka keinginan itu saat ini sedang saya jalani. Semoga lekas tuntas di tahun mendatang. Sudah tidak sabar rasanya ingin mengenakan toga kebanggaan seperti pada tahun 2004.

Mengapa saya memilih kampus ini? Banyak alasan tentunya, 1) Lokasi yang dekat dengan tempat tinggal menjadi alasan utama. Penghematan ongkos transportasi dan akomodasi menjadi pertimbangan pertama. 2) Tugas utama tidak terganggu. Dengan jadwal kuliah di hari Jumat dan Sabtu, membuat saya tidak banyak meninggalkan tugas mengajar. Belum tentu terjadi jika saya harus kuliah ke luar kota yang jaraknya jauh. 3) Tenaga pengajar. Melihat komposisi tenaga dosen di Unigal ternyata banyak juga yang berasal dari universitas terkemuka, sehingga kualitas keilmuan pastinya seimbang dengan ditempat lain. 4) Rekan kuliah. Kebanyakkan teman-teman kuliah berasal dari profesi dan latar belakang yang homogen. Saya banyak mendapatkan ilmu praktis dari orang-orang hebat yang semakin hari semakin merasa semakin dekat saja, rasanya seperti keluarga sendiri. Setiap jadwal kuliah pasti ada saja yang bawa kudapan khas daerah yang mereka bawa. Apalagi ibu-ibu paling sering melakukan hal ini. 5) Dukungan keluarga. Bagaimanapun kuliah itu mengandung biaya yang tidak sedikit, jika keluarga tidak mendukung terutama pengorbanan sebagian uang gaji atau tunjangan digunakan untuk biaya kuliah, tidak mungkin saya kuliah. 6)Tenaga dosen dan tenaga pendidiknya. Kedekatan dengan dosen dan tenaga pendidiknya juga terasa sangat dekat, tidak ada rasa kaku ketika menyelesaikan suatu masalah, apalagi pada saat urusan administrasi. Semuanya dapat diselesaikan dengan musyawarah.

Adapun kekurangannya, jurusan yang saya ambil tidak linier. Mungkin secara karier tidak begitu bernilai, tetapi secara keilmuan ini tentunya tidak ada yang tidak bermanfaat. Seorang guru besar/dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu Bapak Prof. Dr. Djam'an Satori, M.A. menyatakan dan berpendapat bahwa cukuplah ilmu keprofesionalan mendidik di tempuh di jenjang sarjana, berikutnya lebih baik dibidang manajerial. Sehingga kita akan mengetahui dan memahami permasalahan pendidikan yang kita geluti lebih komprehensif lagi.

Pilihan keputusan melanjutkan studi pasti memerlukan beberapa pertimbangan. Pilihan lokasi, jurusan, perguruan tinggi-nya, dan tentu biayanya. Pada dasarnya melanjutkan studi di mana saja sama saja ada kekurangan dan ada kelebihannya.