#Tantangan Gurusiana 6 # Pantesan minta dibuatkan kue

Aku Lupa

Ya Allah, ternyata sekarang tanggal 21 Mei. Sumpah miapa, aku kira masih tanggal 20 Mei. Apa kabarnya alarm yang sudah aku pasang di pengingat kalenderku.

Ooo... aku ingat, aku melihat suamiku terjaga malam itu. Aku pikir sudah sahur. Tapi jam dinding menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Yaaa, aku lanjut tidur. Dua stengah jam lagi menuju sahur masih lama. Aku belum puas dengan kantukku.

Paginya, tiba-tiba suamiku minta dibuatkan kue bolu. Aku pikir dia tidak tau dengan rencanaku yang juga ingin membuatkannya kue. Aku janjikan besok saja, karena pikirku besok itu tanggal 21 Mei.

Hari ini aku agak sedikit uring-uringan. Tiba-tiba suamiku tidak mau membantuku membuat kue. Kue yang aku buat hari ini cukup agak rempong. Kue Kacang Tojin dan Nastar keju. Kulit kacangnya dikupas dulu. Alamak, ternyata beginilah ibu-ibu kerempongan kalau mau lebaran. Ini perdana saya bikin kue. Biasanya tinggal mudik ke kampung di Bukittinggi. Di sana tanteku dan nenekku sudah menyiapkan semua jenis kue dan aneka galamai. Yang paling penting adalah rendangnya. Rendang nenekku memang paling is the best yessss. Mungkin dimasak pakai tungku kayu, jadi aromanya khas dan bikin rindu.

Belum lagi bikin adonan nastar keju. Harus bikin selainya dulu. Bulatin selainya. Bikin adonan kulit nastar. Belum lagi manggangnya pake teflon, maklum masih belum punya perkakas masak yang lengkap. Aku pengen beli mixer, oven, timbangan kue, biar gak pake perasaan lagi nuang-nuang adonan. Tapi suamiku melarang. Harus berhemat-hemat dengan pengeluaran. Kita tidak tau pandemi ini akan berakhir sampai kapan. Aku pendamlah hasrat itu. Rasanya udah kayak bisul yang mau pecah. Nyuuuut.... Nyuuuuut...

Setelah selesai semua kue-kue hari ini, seperti biasa saya akan rebahan di karpet merah baca-baca tulisan di Gurusiana. Saya baca sebuah cerita dan di sana saya melihat tanggal postingannya 21 Mei. Saya kaget. Saya pikir masih tanggal 20 Mei. Atau saya kelupaan lagi. Harus remedi lagi. Tidaaaak. Saya yakin sekali sekarang tanggal 20 Mei. Soalnya saya sudah buat alarm pengingat ulang tahun suamiku. Harusnya alarmnya bunyi.

Sayapun melihat kalender hari ini. Astaghfirullah, benar. Sekarang tanggal 21 Mei. Surprise yang akan saya persiapkan berantakanlah sudah. Saya memang akan berencana membuatkan roti bolu. Resepnya sudah saya lihat di youtube. Sudah di-save. Resepnya lagi-lagi no mixer dan no oven, tapi hasilnya mantul.

Jadi, suamiku yang terjaga di tengah malam itu ternyata mematikan alarm pengingat yang aku buat. Kenapa dia tidak bilang kepadaku. Aku malah lupa selupa-lupanya. Bagi kami memang tidak pernah ada perayaan ulang tahun. Sebab dalam islam, merayakan ulang tahun pakai tiup-tiup lilin dan topi kerucut adalah budaya Yahudi. "Barang siapa yang mengikuti suatu kaum, maka dia tergolong kaum itu sendiri". Larangan itulah yang selalu kami terapkan dikeluarga kecil kami.

Suamiku adalah lelaki penikmat kue. Sebagai istri yang berbakti, walau belum seromantis Baginda dan Ummana, aku akan berusaha membuat hatinya senang. Maafkan aku suamiku. Love you 5000...

SUOH, 21 MEI 2020