MULTAZAM
#Tantangan Gurusiana H-5
# Mulai lelah aku kapten
Multazam
Karya: Ade Ristiany
Suaramulah yang pertama
Kau serukan kalimat terindah searah kiblat
Tangisku pecah, obat segala penawar
Rabbi habli minash sholihin
Pintamu di multazam-Nya
Ayah
Acuhmu membuat ku tersadar
Karna mentari tak senantiasa bersama pagi
Karna malam tak melulu bermandikan bintang
Bukanlah kesenangan untuk warisan, sebab takdir yang memutuskan
Ayah
Kemelut angan kian membayang
Ku ingin jadi bayi kecilmu lagi
Tidur dengan baju khas aroma cerutu
Sambil kau usap kepalaku
Seolah semua baik-baik saja
Ayah
Tubuhmu yang lelah, bajumu yang basah
Kan ku balas dengan rasa bangga
Suoh, 05 Mei 2020
Selasa, 11.50 PM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya keren diksinya sungguh luar biasa. Sehat, bahagia, dan sukses selalu.
Aamiin, makasih doanya kanda. Masih tahap belajar. Belum apa-apanya kanda..
Hebat,puisi yg membuat hati menjadi rindu PD sang ayah
Makasih bu. Jadi semngat terus aku Bu. Harus banyak-banyak belajar lagi dari senior Gurusiana
Tekad anak berbakti, mantap De!"kuingin jadi bayi kecilmu lagi, dan... cerutu!
Tekad anak berbakti, mantap De!"kuingin jadi bayi kecilmu lagi, dan... cerutu!
Tekad anak berbakti, mantap De!"kuingin jadi bayi kecilmu lagi, dan... cerutu!
Masih minim diksi buk. Harus banyak2 nulis. Banyak2 baco. Raso pun dipahaluih saketek.