Drs. Ade Sukarna, M.Pd.

Drs. Ade Sukarna, M.Pd. , Penulis artikel di UC News dan Bernas.id, lahir di Cirebon, 13 September 1963. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Band...

Selengkapnya
Navigasi Web

8 Langkah Mendewasakan Cara Berpacaran Agar Langgeng Hingga Ke Pelaminan. Terutama Nomor 4!

Banyak pasangan suami istri melewati proses berpacaran terlebih dahulu. Pacaran yaitu suatu proses yang penting dalam menjalin suatu hubungan. Namun, beberapa orang terkadang mengalami pilihan yang sulit. Sudah terlanjur sayang, tetapi perjalanan cinta mereka putus di tengah jalan. Akhirnya, proses pacaran dan cinta mereka tidak sampai ke pelaminan. Berikut ini ada 8 langkah mendewasakan cara berpacaran agar langgeng hingga ke pelaminan dan berumah tangga.

1. Berjuang bersama-sama bagaikan sebuah tim yang solid

Meminjam istilah olahraga, mulailah berpikir bahwa pasangan adalah teman satu tim, bukan tim lawan. Jika ada kesulitan pada pasangan, sebaiknya berempati dan saling membantu. Jika ada keberuntungan pada pasangan, ikut merayakannya. Berjuang menjadi satu tim yang solid menjadikan hubungan berpacaran lebih sehat dan langgeng.

2. Memelihara rasa cinta yang seimbang, agar hubungan senantiasa harmonis

Berpacaran perlu kedewasaan. Salah satu bentuk kedewasaan adalah bisa menghargai kepentingan pasangan dan tidak selalu memikirkan kepentingan diri sendiri. Tidak bersikap bangga jika merasa pasangan lebih cinta, lebih memberi, lebih pengertian, atau lebih mengalah. Belajar untuk memberi saat menerima, mengerti saat dimengerti. Memelihara rasa cinta yang seimbang membuat hubungan pacaran senantiasa harmonis.

3. Tidak menuntut hak semata, tapi juga menghargai hak pasangan

Mengemukakan pendapat memang adalah hak setiap orang. Namun, memaksakan pendapat atau kehendak sama artinya melanggar hak orang lain. Apabila pasanga tersebut saling memperhatikan haknya,maka berpacaran bisa langgeng.

4. Tidak membandingkan pasangan dengan orang lain

Membanding-bandingkan pasangan dengan orang lain hanya akan membuat pasangan kecewa. Hendaknya pasangan tidak mudah iri, tidak membandingkan hubungan pasangan lebih indah atau lebih buruk daripada orang lain. Hal seperti ini bisa menimbulkan rasa kecewa terhadap pasangan. Jika sudah berkomitmen, hendaknya pasangan belajar untuk bisa menerima kondisi hubungan dengan positif.

5. Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan apa adanya

Banyak hubungan pacaran yang kandas di tengah jalan karena berpikiran "pasangan kurang tepat”. Tidak ada manusia yang sempurna. Dalam realita setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Hendaknya memilih pasangan yang sudah mendekati kriteria idaman dan menerima apa adanya kelebihan dan kekurangan.

6. Terbuka dalam berkomunikasi

Apabila terjadi perselisihan hendaknya pasangan bisa menyelesaikan semua masalah dengan terbuka. Bercerita dengan pasangan dan mencari solusi bersama-sama.

7. Tidak menyerah, tetapi berjuang bersama-sama

Hal yang terpenting dalam sebuah hubungan adalah keyakinan untuk berjuang bersama. Jika pasangan sudah sama-sama yakin, hendaknya menjadikan keyakinan itu sebagai motivasi untuk berjuang bersama. Tidak mudah menyerah dan emosi ketika sedang bertengkar dengan pasangan.

8. Berdoa bersama

Mengajak pasangan bersama-sama untuk menjalankan dan meningkatkan ibadah, berdoa, beramal kebaikan lainnya nya dan menjauhi apa yang dilarang Allah agar Allah melindungi dan menjaga hubungan pasangan hingga ke pelaminan dan berumah tangga.

Demikian 8 langkah mendewasakan cara berpacaran agar langgeng hingga ke pelaminan dan berumah tangga. Semoga hubungan dengan pasangan yang telah terjalin dengan baik dan harmonis lewat proses berpacaran ini bisa langgeng dan mendapat restu dari kedua orang tua dan rido dari Allah.

Tolong sampaikan kepada murid-murid SMA MIPA/IPS dan murid-murid kelas 9 SMP Bapak/Ibu guru yang berminat berlangganan Quipper Video. Dapatkan discount besar dengan meng klik kode promosinya http://bit.ly/kodepromosiQV

Konten berkualitas, Harga terjangkau, Belajar dimana saja dan kapan saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post