AdeSy

Lulusan Universitas Negeri Padang tahun 2003. Mengajar di SMAN 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
AADR (Ada Apa Dengan Remaja)

AADR (Ada Apa Dengan Remaja)

Belakangan ini permasalahan remaja terus mengisi pemberitaan di medsos dan televisi. Ada yang meninggal di warnet karena kalah main game, kenakalan remaja, menikah diusia remaja, hamil diusia remaja, bunuh diri diusia remaja, dan banyak lagi kalau harus disebutkan satu persatu. Dan mungkin sudah kita saksikan sendiri diantara kasus-kasus tersebut terjadi di sekitar lingkungan kita.

Ada apa dengan remaja?

Remaja merupakan masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Mereka bukanlah anak-anak, baik bentuk badan maupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Berdasarkan artikel dalam majalah tempo, 22 Januari 2018 bahwa para ilmuwan percaya bahwa usia 10 sampai 24 tahun saat ini sesuai dengan pertumbuhan remaja

Hal tersebut merupakan hal yang perlu dipahami oleh setiap unsur yang terkait dengan tumbuh kembang remaja khususnya orang tua. Disamping itu unsur lingkungan yang langsung bersentuhan dengan remaja turut menentukan tumbuh kembang remaja.

Disaat mencari jati diri, seyogyanya seorang remaja dapat menyalurkan segala potensi yang dimilikinya dengan hal-hal yang positif. Dalam hal ini seorang remaja butuh figur yang bisa mengarahkannya, bahkan figur yang bisa menginspirasinya dalam hal positif.

Sebagai orangtua yang memiliki anak remaja juga tidak perlu terlalu panik dengan kondisi yang ada pada saat ini. Tetapi bukan berarti orangtua menganggap hal ini tidak penting. Justru setiap orang tua harus lebih intropeksi diri. Tanya diri kita, sedekat apa aku dan anakku? seperti apa pergaulannya di luar sana? siapa saja teman-temannya? bagaimana perhatianku padanya selama ini? bagaimana prestasinya di sekolah? bagaimana hubungannya dengan guru-guru di sekolah?

Selain memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak, Ada beberapa tips mendidik anak remaja masa kini, yaitu:

1. Berikan pendidikan agama yang cukup

Sejak dini pendidikan agama harus diberikan, agar anak remaja tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif. Tidak ada salahnya juga jika orang tua memberikan pendidikan tambahan tentang seks dan narkoba dengan cara yang tapat. Agar anak tidak penasaran ataupun tergoda untuk mencari informasi tentang kedua hal tersebut di tempat lain yang tidak tepat.

2. Ciptakan suasana yang membuat anak merasa nyaman

Dalam hal ini orang tua bisa memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dan bersosialisasi. Dalam berkomunikasi dengan anak remaja, orang tua bisa mengarahkan pembicaraan tentang berbagai cerita, misal: cerita pengalaman lucu yang pernah dialami, hal-hal yang disukai anak, tentang tugas sekolah, dll. (orang tua harus kreatif mencari ide).

Dengan cara seperti itu anak akan merasa masih tetap diperhatikan oleh orangtuanya. Jika hal ini bisa dilakukan maka tanpa dimintapun akhirnya anak akan terbiasa menceritakan apa yang dialaminya dan juga apa yang menjadi keinginannya. Dengan demikian orang tua akan tahu bagaimana perkembangan anak remajanya.

3. Pahami dunia anak

Zaman orang tua waktu masih remaja dulu, tentunya berbeda dengan remaja saat ini. Untuk itu sebaiknya setiap orang tua harus belajar tentang dunia remaja masa kini. Jadi orang tua yang "kekinian" kata anak zaman now. Terutama pada zaman smartphone saat ini, tugas orang tua semakin berat untuk menjaga anak remaja dari pengaruh buruknya.

4. Luangkan Waktu Bersama

Disela kepadatan rutinitasnya, orang tua sebaiknya menyediakan waktu untuk anak. Selain waktu libur, sore hari merupakan waktu yang cukup baik jika dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan keluarga. Agar anak merasa memiliki orang tua yang peduli, selalu menyayangi dan mendukungnya. Hal ini dapat membuat anak akan lebih terbuka terhadap orang tua dibandingkan orang lain yang belum tentu tepat.

5. Jadi Sahabat untuk anak

Perbedaan usia orang tua dengan anak biasanya akan membuat anak canggung untuk menyampaikan sesuatu atau pendapatnya. Jangan terlalu memposisikan diri sebagai orang tua yang memiliki kuasa dan kata-katanya harus di taati anak. Tetapi juga sebagai sahabat yang baik bagi anak. Jika anak ada masalah, kerapkali orang tua langsung ngomel dan menasehati anak dengan panjang lebar dan menghakimi. Hal itu justru membuat anak marah dan tidak senang dengan kehadiran orang tuanya. Sebaiknya orang tua mampu memposisikan diri sebagai sahabat dan pendengar yang baik bagi anak. Ada kalanya seorang anak remaja membutuhkan orang tua untuk mendengarkan keluh kesahnya , bukan tempat untuk mencari nasehat. Setelah anak sudah mencurahkan segala uneg-unegnya biasanya dia akan lebih tenang, itulah waktu yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk memberikan masukan positif bagi anak dengan kata-kata yang baik. Dan ingat jangan terlalu panjang dan menghakimi.

6. Jangan membandingkan anak

Tidak perlu membanding-bandingkan anak remaja dengan teman-temannya, dengan saudara-saudaranya atau yang lain. Hal ini sangat menyakitkan dan bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri pada diri anak remaja. Setiap orang memiliki karakter dan potensi yang merbeda-beda. Tugas orangtua membantunya untuk menggali potensi yang ada pada dirinya.

7. Berikan contoh yang baik

Anak-anak cenderung meniru cara komunikasi orang tua dalam keluarga. Orang tua adalah suri tauladan bagi anak dalam berbicara, menyampaikan sesuatu, menyelesaikan masalah dan lain-lain.

Demikianlah cara mendidik anak remaja masa kini agar mereka menjadi pribadi yang memiliki akhlak yang baik. Semoga kita mampu menjadi sebaik-baik orang tua bagi anak2 kita, dan sebaik-baik guru bagi anak didik kita. Dan semoga anak-anak kita, keluarga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Selamat mencoba dan mempraktekkannya ya sahabat.

Ini adalah tulisan perdana yang saya kirim di gurusiana.

Terimakasih kepada pembimbingku, ustazahku ibu Raihana Rasyid yang selalu membagi ilmu dan mendukung saya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, karena masih dalam tahap belajar. Trimakasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren...lanjut

01 Jun
Balas

Jazakillah khoir.. atas kunjungannya bunda cantik

20 Jun

Subhanallah....bu Ade. Tulisan perdana yang "menggigit". Teruslah menulis, karena semuanya butuh proses. Sambil menulis kita akan banyak belajar "membaca" apa yang ada pada diri dan sekitar kita. Dengan menulis " rasa" yang kita miliki akan lebih "terasah". Tidak usah kita fikirkan apakah tulisan kita ada yang membaca atau tidak. Biarkan tulisan itu mengalir dan menemukan takdirnya sendiri. AADR, sesuatu banget. Saya yakin bu Ade bisa buat yang lebih "cetar membahana" jika terus konsisten menulis. Di gurusiana ada "virus menulis" yang jika sudah terinfeksi akan menyebabkan "kecanduan" menulis. Hati- hati bu Ade, karena virus ini sulit disembuhkan....hehehe. Ok...salam sehat dan sukses selalu. Barakallah. Ditunggu...lho tulisan selanjutnya.

01 Jun
Balas

Aamiin..Makasih bunda. Jd makin semangat..

01 Jun
Balas

Aamiin..Makasih bunda. Jd makin semangat..

01 Jun
Balas



search

New Post