AdeSy

Lulusan Universitas Negeri Padang tahun 2003. Mengajar di SMAN 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web

Maling teriak maling

Hari ini adalah hari ketiga Irsan siswa kelas XII is 1 tidak masuk sekolah. Menurut yang dikabarkan pihak keluarga, siswa tersebut tidak pulang kerumah dan tidak diketahui keberadaannya. Teman-temannya ikut berusaha mencari tahu keberadaannya. Disaat jam istirahat berlangsung, disalah satu meja guru terlihat kerumunan beberapa orang guru yang sepertinya sedang melihat sesuatu. Dan ternyata memang benar mereka sedang menyaksikan foto siswa kami di sebuah media sosial dalam keadaan wajah dan tubuh babak belur. Tidak lama waktu berselang, kami kedatangan orang tua dari Irsan. Kedatangannya bertujuan ingin meminta surat keterangan dari sekolah, untuk proses kasus anak mereka yang selama tiga hari ini ternyata ditahan di polsek terdekat. Menurut informasi yang diterima dari orang tua Irsan, kejadian itu di dahului dari perkenalan Irsan dengan seorang laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Dan perkenalan itupun ternyata membawa petaka bagi Irsan. Irsan yang mengendarai sepeda motor miliknya diajak pergi oleh teman yang baru dikenalnya itu ke arah jalan pancing Medan. Sesampai di daerah yang jauh dari keramaian, Irsan memberhentikan sepeda motornya atas perintah temannya itu. Lalu Irsan di tarik dan didorong hingga terjatuh dari sepeda motor matic yang dikendarainya. Sempat terjadi sedikit perlawanan, dan sepeda motorpun sudah dikuasai oleh teman barunya itu, sembari melemparkan beberapa lembar uang ke tubuh Irsan lalu iapun berteriak minta tolong. Seakan-akan dialah yang akan menjadi korban begal. Mendengar teriakan minta tolong, orang-orang yang pada saat itu ada di dekat lokasi langsung menuju ketempat sumber suara dan secara spontan menghajar tubuh Irsan. Sempat Irsan mengatakan bahwa sepeda motor itu miliknya, tetapi tidak didengarkan oleh orang-orang yang mengeroyoknya. Disaat Irsan dikeroyok orang-orang, sipenjahat itu langsung melarikan diri mengendarai sepeda motor Irsan.

Akibat dari pengkeroyokan itu, Irsan pingsan. Dalam keadaan tidak sadarkan diri ia dibawa oleh penduduk ke polsek terdekat. Setelah mendapatkan perawatan medis, Irsan mulai di introgasi oleh pihak polisi. Namun Irsan tak mampu menjawab apapun yang ditanyakan kepadanya. Hantaman yang menghujami sekujur tubuhnya membuatnya tak mampu mengingat siapa namanya, siapa orang tuanya, dan dimana tempat tinggalnya. Pada hari kedua di polsek, dia mulai mengingat siapa namanya , orang tuanya. Akan tetapi dia masih ragu memberikan alamat rumahnya. Sehingga dia memberikan dua alamat. Akhirnya polisi berhasil menemukan keluarganya. Setelah bertemu dengan orang tuanya barulah ingatan Irsan perlahan mulai pulih dan bisa memberikan informasi tentang kejadian yang dialaminya. Saat ini Irsan sudah bisa keluar dari tahanan polsek dan akan menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan kasusnya akan dilanjutkan secara hukum. Karena tersangka yang melakukan pencurian masih dalam pencarian polisi. Sedangkan orang tua tersangka juga tidak mau tau dengan apa yang dilakukan anaknya, dikarenakan anaknya sudah sering buat onar, maka mereka serahkan saja kepada hukum.

Kejadian tersebut cukup memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga saja kesehatan Irsan cepat pulih secara fisik dan psikis serta bisa bersekolah lagi. Dan semoga tersangka cepat ditemukan dan diberikan ganjaran sesuai dengan hukum yang berlaku.

Saat ini semakin banyak jenis kejahatan disekitar kita. Tidak menutup kemungkinan dapat mengincar diri siswa siswi kita, bahkan diri kita sendiri dan keluarga kita. Dalam hal ini, disamping peran orang tua yang sangat penting, peran guru juga sangat diperlukan. Terlepas dari tugas seorang guru dalam bidang akademik, guru juga mampu memberikan arahan kepada siswa siswi. Baik itu tentang bagaimana cara bergaul yang baik, cara memilih teman , pesan moral, cerita hal-hal yang inspiratif dan lain-lain.

Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan menarik, patut menjadi pembelajaran. Sala Literasi dan Salam kenal bu ...

01 Aug
Balas

Terima kasih pak. Salam kenal dan salam literasi.

02 Aug

Astaghfirullahal azhiim. Selain yang disebutkan diatas, kebiasaan masyarakat untuk main hakim sendiri harus dihentikan. Pihak kepolisian seharusnya bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi terjadi hal seperti ini. Harus ada "pembelajaran" bagi masyarakat agar tidak "brutal" menghakimi sendiri. Jazakumullah khoiron katsiro. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

01 Aug
Balas

Benar bunda. Semoga kedepannya masyarakat kita lebih bijak dalam bertindak. Salam sukses selalu bunda.

02 Aug

Mengerikan sekali ya Bu, harus lebih mengontrol pergaulan ank2 kita....

02 Aug
Balas

Betul sekali ibu.. smg kita selalu dalam lindungan Allah. Salam kenal dan salam literasi ibu.

02 Aug



search

New Post