Salut dengan apa yang dilakukan oleh Pak Darta sebagai salah satu kepala Sekolah di Bali,Dalam rangka melakukan pembaruan menuju kemandirian belajar para siswa nya.Pak Darta adalah salah seorang kepala sekolah yang melakukan interaktif dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program Merdeka Belajar episode 5.Pak Darta melihat dengan jeli bahwa murid-murid disekolahnya terdiri dari anak-anak miskin.Mereka mempunya semangat belajar yang rendah,tidak mempunyai harapan untuk berhasil.Melihat tantangan tersebut,maka Pak Darta sebagai kepala sekolah melakukan innovasi yang luar biasa.Langkah yang dilakukan adalah :

Pertama mengajak mereka semua untuk bermimpi.Karena selama ini yang terbayang bagi mereka adalah kemiskinan menjadi penghambat bagi mereka untuk berhasil.Mereka seakan-akan tidak punya harapan untuk meraih masa depan yang lebih baik.Pak Darta bersama para guru meminta siswanya untuk menuliskan mimpi mereka masing-masing ,dan mengajak para siswa untuk mengejar mimpi mereka.

Untuk bisa mengejar mimpi tersebut,maka para siswa diminta untuk menuliskan segala hambatan mereka pada sepotong triplek seperti,aku miskin,aku tidak punya ibu,aku tidak punya ayah,aku tidak bisa ,akau tidak mengerti dan lainnya.Lalu siswa diminta mengumpulkan di depan,yang mana segala hambatan itu mereka bakar bersama-sama dengan tekad api ini harus dipelihara,kalau mulai mengecil atau redup harus kembali dinyalakan.Beliau menanamkan satu prinsip kepada siswa bahwa segala hambatan yang ada bisa disingkirkan.Dan api ibarat semangat juang yang membara yang senantiasa harus mereka kobarkan.

Setelah itu para siswa diberi pelatihan berhitung dengan mudah,bahasa inggris,dan Riset.Hasil yang didapat oleh Para siswa mereka berpacu dalam belajar,guru tidak lagi menemukan siswa yang tidak mau belajar,tetapi mereka semua berpacu dalam belajar.Tamatan sekolah mereka pada umumnya dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ternama di Indonesia bahkan ada yang ke luar negeri.

Semoga motifasi pak Darta terhadap para siswanya ,menjadi contoh bagi kita para guru.Terutama bagi guru yang siswa nya belum menemukan diri mereka,dan mimpi mereka.