A.Faizin

Nama ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cintaku Terukir di Jam Gadang Bagian #9

Cintaku Terukir di Jam Gadang Bagian #9

Aku mengekor berjalan di belakang pak tua yang tergesa-gesa. Pikiran pak tua tampak kacau. Apa sebenarnya yang terjadi ? Apakah terjadi sesuatu yang gawat ? sehingga tingkah perawat begitu tergesa-gesa menyampaikan berita.

Aku mulai menerka-nerka, mencoba mengurutkan kejadian-kejadian yang menimpa Tiara. Mulai pertemuanku di Jam Gadang, sifatnya yang judes, tapi imannya kuat. Main perintah. Tapi hatinya lembut, selembut sutera. Sampai dengan jamaah shalat maghrib terheboh. Kenapa ? karena insiden pingsan dan mati suri.

Aku coba browsing di google search, mencari informasi tentang mati suri. Aku ketik “efek mati suri”. Aku di bawa pada beberapa informasi sekitar mati suri. Mulai dari devinisi sampai dengan efeknya. Beberapa artikel ku baca dan ku sceenshot, setelah aku pelajari dengan seksama.

Setidaknya ada tiga perubahan penting pada peristiwa mati suri. Ada perubahan psikologis, fisiologis, sampai dengan perubahan spiritual.

Pada perubahan spiritual para peneliti “mati suri” sepakat bahwa pengalaman mati suri membuat seseorang mengalami pertumbuhan dan perkembangan spiritual. Kemudian meyakini adanya Tuhan sebagai sumber kasih tanpa syarat pada manusia.

Setidaknya ada lima perubahan mencolok pada aspek fisiologis. Mulai dari sensitif terhadap perubahan cahaya, suara, kelembaban dan berbagai stimulus atau kondisi lingkungan yang lain. Sensitif terhadap bau, alergi terhadap obat tertentu dan alkohol. Sensitif terhadap lisitrik misalnya arloji yang digunankan menjadi mati.

Mengalami penurunan suhu tubuh, tekanan darah dn metabolisme tubuh. Perubahan signifikan yang tejadi adalah bisa menimbulkan sensasi panas dan dingin. Perubahan energi terjadi saat subyek memiliki kemampuan menyembuhkan melalui tangannya akibat adanya energi yang mengalir.

Perubahan otak dan syaraf lebih dari lima puluh persen turun. Secara fisiologis jalur syaraf mengalami revitalisasi yang selanjutnya berpengaruh pada tingkat kesadaran otak seseorang.

Selanjutnya orang yang melami mati suri memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa, mengalami peningkatan kecerdasan, lebih kreatif dan inventif, mengalami sinestesia (multiple sensing). Menjadi vegetarian dan tampak lebih muda.

Sedangkan perubahan psikologis pada orang yang mengalami mati suri sangat signifikan. Orangnya lebih bisa menerima diri sendiri, peduli pada orang lain dan semua bentuk kehidupan. Anti materialisme. Anti kompetisi menjadi lebih spiritual. Memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa akan ilmu pengeyahuan. Merasa bahwa hidup ini bermakna. Kematian bukan sesuatu yang menakutkan sampai pada percaya akan adanya reingkarnasi serta percaya pada Tuhan.

Hanya memerlukan waktu sesrutupan kopi hangat untuk mencapai bangsal tempat mutiara di rawat. Sesampainya di bangsal melihat adegan mengharukan antara ayah dan anak yang saling berpelukan seperti dua orang kekasih yang menyandarkan cintanya hanya kepada Allah.

Tiara demikian aku memanggilnya, melepaskan pelukan ayahnya ketika melihat kedatanganku. Tiba-tiba ia menghambur ke pelukanku kemudian mencium kedua tanganku sambil terisak, ia berkata:

“”Kau..., kau orang yang kutemui dalam mimpiku dan telah menyelamatkanku dari alam yang sangat menyeramkan”. Katanya tersendat.

Aku gelagapan, mulutku ternganga lebar seperti orang yang makan Katanya tersendat.

Aku gelagapan, mulutku ternganga lebar seperti orang yang makan sambel terasi tanpa gula. Keringatku bercucuran tanpa aku suruh. Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, aku malu. Aku malu ya rab.

“Kau ..., kau ..., “. Ucapnya terpotong.

Sejenak aku berusaha tenang mengendalikan diri. Beberapa kali aku menghirup udara seperti pelari cepat yang baru saja mencapai garis finish.

Belum sempat aku berkata, Tiara sudah berkata mengiba-iba dan mengibas-ngibaskan tanganku.

“Aku serahkan sisa hidupku untukmu, siapa pun adanya dirimu”. Katanya memelas.

Aku menghela napas panjang. Seperti sedang melepaskan beban yang amat sangat berat.

“Ya Allah...., apa yang harus kulakukan. Berikan petunjuk Mu, Aku hambamu yang lemah tidak ada daya upaya kecuali atas kehendak Mu”. Doa ku dalam hati.

Seperti ada magnet besar yang menarikku untuk melakukan sesuatu. Lalu kutarik tanganku sambil mengajak Tiara duduk diseberang tempat tidur.

Pak tua tampak diam menekur dalam-dalam. Sambil sesekali menyeka air matanya. Seolah-olah tidak percaya bahwa gadis yang sedang dihadapannya adalah anaknya.

Suasana tenang. Bahkan mencekam seperti kuburan. Aku mencoba menahan diri untuk tidak berkata apapun, walau hatiku remuk rendam dalam desakan jiwa untuk mengatakan banyak hal.

“Bapak, Tiara mohon izin untuk bicara”. Kataku memecah kesunyian.

“Iya nak,” jawab pak tua pendek. Tiara hanya diam menekur, seolah ada rasa malu yang amat sangat yang menjadi beban dalam dadanya.

“Tiara, kau ingat bacaan doa iftitah ketika shalat” tanyaku lembut. Tiara hanya mengganggukkan kepalanya tanpa ekspresi. Pak tua diam seribu bahasa.

Inna shalati, wa nusuki, wa mahyaya, wa mamati lillahi rabbil alamin” ucapku mengutip bacaan doa iftitah.

sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan Penguasa Alam”. Hatiku mulai bergetar dan jantungku seolah mempompa darah lebih kencang.

“Tidak pantas rasanya sesama hamba Allah saling menggantungkan, Dia lah tempat bergantung dari segala macam masalah”. Kataku hati-hati.

Tiara, jangan putus asa dari masalah yang sudah, sedang dan akan menimpa kita, ingat Allah selalu bersama kita. So, jangan pernah bilang Ya Allah aku punya masalah. Tapi katakan pada masalah, wahai masalah aku punya Allah, remember it”. Kataku memberi semangat kepada Tiara. Pak Tua mendongak dan menatapku sambil berkata.

“Lalu bagaimana dengan tawaranmu untuk menyerahkan sisa hidup kepada Allah”. Kata pak tua serius.

Aku gelagapan. Apa yang harus kukatakan ?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keen Pak

10 Feb
Balas

makasih bu

10 Feb

Ikut degdeg an romo.....

10 Feb
Balas

iyo po ?

10 Feb

eeemmmmm....ga percoyo....menunggu kisah selanjutnya.....

10 Feb

Ditunggu lanjutannya. .. mantap Pak.

11 Feb
Balas

iya bu, doanya saja

11 Feb

Waow

10 Feb
Balas

thank you

10 Feb

Welcome

10 Feb
Balas

Welcome too

10 Feb

Allah selalu bersama orangorang yang sabar...

11 Feb
Balas

11 Feb

Dakwah nya juga masuk.. mantap Pak..

11 Feb
Balas

makasih bu

11 Feb

Kerennnn mo.....d tggu episode selanjtnya......

11 Feb
Balas

siap mboook

11 Feb



search

New Post