Malakul Maut (1)
Hari itu ...
Entah hari ke berapa aku tak ingat
Lalu lintas berjalan normal seperti biasa
Walau bilal himbau khatib
Keranjang sampah penuh meluap
Lalu lalang tiada segan
Tak tahukah engkau ...
Ketika perut pamit ke kaki
Dada bersalam ke badan
Darah berhenti jantung senyap
Badan mendingin nafas satu-satu
Tak tahukah engkau ...
Besarnya malakul maut
Tetes embun terasa di kepala
Walau air dunia disatukan
Segan hilang malu tak punya
Tak tahukah engkau ...
Dahsyatnya bisikan Arrajim
Saat nafas diujung hidup
Illah tergadai satu mangkuk
Dunia terbalik dari pandangan
Tak tahukah engkau ...
Hartamu milik waris
Cantik intaian cacing
Perut selera anai
Ruh di genggang bagai gadai
Tahukah engkau ...
Siapa teman setiamu
Ketika sang pencinta katakan tidak
Kebanggaan selesai dibatas tirai
Erang tangisi pedulikan tidak
Tahukah engkau ...
Wajah penanti buah amal
Datang di depan muncul di belakang
Sapa di atas nyata di bawah
Raung marah takuti diri
Tahukah engkau ...
Sesalmu awal cahaya
Tawamu belenggu diri
Bekalmu busuk di jalan
Kemana badan diadukan
Dharmasraya, 22 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar