Tepat setelah azan magrib, Adi dijemput oleh kepala jorong tersebut. Itupun pak jorong belum menukar bajunya. “Adi, bawa ransel saya ya” kata Yuki, karena yuki bawa beras. Sementara Alfi, Alisa dan Ilmi membawa tas rangsel mereka masing-masing. Mereka tinggal terpisah antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki tinggal bersama pemuda disana, dimana pemuda tersebut tinggal sebatang kara, ibunya ada tapi tidak tinggal dengan beliau tapi tinggal dengan kakaknya di Jakarta. Pemuda itu di panggil da Al, Pemuda itu ramah sekali dengan Adi, Alfi dan Yuki. Sesampai disana mereka di ajak untuk berkumpul dimana yang akan disampaikan da Al ini adalah tata krama tinggal di kampung ini.

Hari sudah pagi, tinggal 5 hari lagi puasa Ramadhan akan datang. Menjelang puasa Ramadhan program Adi dan teman-teman yang pertama adalah mengajar mengaji di masjid dekat dengan tempat tinggal.

Pada hari itu, setelah shalat ashar. Adi dan teman-teman mengajar mengajinya di lantai dua dari masjid itu. Para siswa sudah menunggu di lantai dua. Ketika memasuki ruang tersebut, anak-anak pada berlarian kian kemari, bergelut. “Ayo anak-anak kita berkumpul lagi yang iqra’ sebelah kiri bapak dan yang sudah Alqu’an disebelah kanan bapak”. Kata guru mengaji di sana pak sabar. Coba kalian tebak siapa yang berdiri dekat bapak ini,ini adalah mahasiswa KKN dari Padang, mereka akan mengabdi di kampung kita selama 1 bulan. Maka Adi dan teman-teman memperkenalkan diri masing-masing dan langsung mengajar mengaji.