Afniati

Mengajar di MTsN 6 Lima Puluh kota, Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hantaran Tugas (Tagur Hari ke-53)

Tantangan Menulis Gurusiana

HANTARAN TUGAS

Siang ini langit begitu cerah, panasnya matahari terasa menyengat kulit. Suara burung-burung masih terdengar walau cuaca panas. Burung-burung kecil berloncatan dari dahan ke dahan. Mereka ikut menyaksikan perjalanan kami hari ini. Langkah satu pun dimulai yang selanjutnya diikuti langkah berikutnya. Dengan mengucap Basmallah kami mulai perjalanan . Siang ini kami ikut mengantarkan seorang guru di madrasah kami yang pindah tugas ke madrasah lain sebagai kepala madrasah.

Deru motor kami pun mulai bergema mengiringi perjalanan kami siang ini, ada puluhan motor yang ikut dalam iringan itu, juga ada mobil yang turut serta dalam rombongan tersebut. Terasa begitu kompaknya teman-teman di madrasah kami. Setelah menempuh perjalanan 30 menit kami pun sampai di madrasah tersebut. Rombongan kami segera memasuki parkiran. Guru-guru di madrasah itu merasa heran melihat kedatangan kami yang banyak , kemudian mereka keluar menyambut kedatangan kami dengan senyum ramah mereka.

Setelah menunggu satu jam akhirnya terdengar suara azan berkumandang, kamipun segera melaksanakan kewajiban yaitu sholat Zhuhur, yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Ternyata kami juga disuguhi makan siang, kami pun mengucapkan terima kasih atas jamuan mereka.

Setelah makan siang acara pun dimulai, pembawa acara mulai membacakan rangkaian acara, dalam hantaran tugas turut hadir bapak kasubg TU, bapak kasi penmad, pengawas dan beberapa staf lain. Dalam pidatonya kasubag Tu berpesan supaya menjalin kerja sama antara kepala madrasah yang baru, wakil, guru, Ka TU, karyawan dan seluruh warga madrasah. Diakhir pidato beliau juga berkata semoga madrasah kita semakin sukses, madrasah hebat madrasah bermartabat.

Pembicara selanjutnya adalah kepala madrasah lama. Diantara isi pidatonya adalah tidak ada gading yang tak retak, tidak ada manusia yang tidak bersalah untuk itu beliau mohon maaf kepada warga madrasah yang akan beliau tinggalkan. Diakhir pidato beliau berkata “ aku bisa berpisah dengan madrasah ini, namun berat hati ini berpisah dengan teman-teman”, hingga air mata beliau menetes, kami pun terharu. Tanpa terasa air mata kami juga ikut bergulir.

Terahkir yang berbicara adalah kepala madrasah yang akan bertugas dimadrasah ini atau kepala madrasah yang baru. Pertama beliau terharu melihat rombongan yang ikut serta mengantarkan beliau ke tempat tugas yang baru ini dan tak lupa beliau mengucapkan terima kasih. Selamat bertugas pak di tempat baru semoga selalu sukses. Setelah acara selesai kami pun pamit pulang menuju kediaman masing-masing .Itulah cerita hari ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post