Kakek Pergi (Tagur Hari ke-43)
Tantangan Menulis Gurusiana
KAKEK PERGI
Ima begitu dia biasa dipanggil, seorang gadis desa yang rajin. Sosok yang penyanyang. Terutama pada kakek dan neneknya. Dia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota metro politan. Sosok yang sederhana dan rajin membuat orang disekitar tempat tinggal mengaguminya. Dia tidak banyak menuntut pada kedua orang tuanya ataupun pada kakek dan neneknya.
Waktu terus berputar, tanpa terasa Ima telah menyelesaikan semua mata kuliahnya. Skripsi juga sudah selesai, itu artinya Ima telah berhasil menyelesaikan semua program di kampus. Sekarang dia tinggal menunggu waktu wisuda. Hatinya sangat senang, karena bisa menyelesaikan mata kuliah sesuai targetnya.
Setelah jadwal wisuda sudah ditetapkan, Ima segera memberitahukan tentang jadwal wisuda pada keluarganya di kampung. Mereka sangat gembira mendengar kabar dari Ima. Mereka mengucapkan syukur atas keberhasilan Ima mencapai sarjana.
Beberapa hari menjelang hari bahagia itu, kakeknya mengalami sakit. Ima sangat sedih dan dia tidak bisa pulang untuk melihat keadaan kakek, selain jarak yang jauh juga masih ada urusan kampus yang harus diselesaikan. Semakin hari kondisi kakek semakin menurun, hingga pada hari ketiga sejak beliau sakit, kakek berpulang ke rahmatullah. Suasana sedih menyelimuti keluarga Ima. Setelah beberapa saat keluarganya menelpon Ima, memberitahukan kematian kakeknya. Seketika Ima syok mendengar berita tersebut, karena sosok yang disayangi telah pergi untuk selamanya. Dalam tangis Ima berkata “kenapa kakek pergi sebelum Ima wisuda? Ima ingin mempersembahkan ini untuk kakek, Ima ingin kakek melihat Ima waktu wisuda, kenapa kakek harus pergi meninggalkan Ima?”. Ima terus menangis, keluarga di kampung membujuk Ima melalui telepon supaya jangan terlalu larut dalam kesedihan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap nak
Terimakasih buk support nya
Saya juga jadi teringat kakek, karena sewaktu SD sekolah di kampung bersama kakek dan nenek. Mantap Bu cerpennya...
Terimakasih Bun kunjungan nya, salam literasi
Sedih sekali kehilangan kakek, jadi teringat masa dulu.keren bu
Terimakasih Bu sudah mampir salam literasi
Semoga kakek tenang di alam sana. Ceritanya mantap bunda.salam literasi
Aamiin, terimakasih kunjungan nya Bun, salam literasi kembali