Afrial

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
FULL DAY SCHOOL
Sekolah yang siap FDS

FULL DAY SCHOOL

Full Day School...

Saya nggak ngerti kenapa istilahnya ini, apa karena tidak ada kata dalam bahasa Indonesia yang bisa mewakili makna katanya.

Kalau saya enak menyebutnya sekolah sampai sore.

Dari beberapa komentar dan tulisan, ada beberapa opini yang saya temukan, dan banyak yang setuju dengan adanya sekolah lima hari kerja. Umumnya mereka bicara berdasarkan pengalaman anaknya yang sekolah lima hari kerja, jadi pulangnya pukul 15.00 atau lebih.

Mereka melihat tidak ada masalah dengan anaknya, termasuk untuk belajar di madrasah.

Saya juga punya pengalaman dengan anak saya yang sejak SD sampai SMA, bukan lagi lima hari kerja tetapi enam hari kerja dan pulangnya selalu sore.

Apakah ada masalah dengan anak saya, tidak ada masalah. Semuanya bernilai bagus, apakah dia kelihatan capek. Saya serimg bertanya dan menawarkan, kalau tidak sanggup pindah zekolah saja. Dia jawab tak mau pindah dan dia bilang asyik.

Namun ada kekurangan yang dia miliki, lingkungan tempat tinggal. Ya, si anak tidak mengenal lingkungan disekitar, karena dia tidak punya waktu lagi untuk berkumpul dan bermain dengan teman teman di lingkungan tempat tinggal, dan teman yang dia kenal adalah teman satu sekolah yang tentunya bertempat tinggal jauh dari lingkungan kami.

Lalu bagaimana pendapat saya dengan sekolah lima hari kerja?

Saya setuju berbatas.

Kenapa saya jawab demikian.

Karena saya adalah seorang guru yang bertugas di wilayah kabupaten, sementara anak saya sekolahnya di kota, dan kapanpun dia pulang, dia tidak pernah khawatir tidak bisa pulang, sebab kendaraan umum tersedia sampai kapanpun, dan kalau terpaksa tinggal cari ojek, dan sampailah dia di rumah.

Masalah makan siang.

Tinggal pilih mau makan apak, karena disekitar sekolahnya berbagai macam tempat makan tersedia, mulai dari kantim sekolah sampai kepada warung di sekitar sekolah.

Tinggal orangtua saja yang harus menyiapkan dana ekstra untuk jajannya. Dan jika diperhatikan, siswa yang sekolah disinipun masuknya lewat seleksi, seleksi akademik dan seleksi secara ekonomi. Dan yang merasa tidak mampu secara ekonomi mereka akan mundur.

Jadi yang belajar disini bukan setiap orang dalam artian mungkin hanya orang orang tertentu dengan kelebiham tertentu saja.

Kembali ke sekolah tempat saya mengajar.

Kondisinya sangat bertolak belakang. Kalau disekolah anak saya masuknya pukul 06.40 dan pulangnya terkadang sampai pukul 17.00 sementara kami masuk pukul 7.30 dan pulangnya pukul 12.40.

Kenapa masuknya telat?

Karena wilayah kabupaten, daerahnya pedesaan, jarak dari rumah ke sekolah rata rata 6 km, dan kendaraan yang dipakai sepwda atau jalan kaki, pukul berapakah mereka harus keluar rumah kalau masuknya pukul 7.00. Dan sementara mereka harus melewati beberapa are koaong perumahan bahkan terkadang harua melewati perkebunan bahkan hutan kecil.

Begitupun ketika hendak pulang.

Tidak jarang kami harus pulang sebelum waktunya, tatkala hari hujan.

Waktu tempuh setelah hujan akan sangat beda dengan masa kering, kalau disaat kering waktu tempuhnya 30 menit, kalau hujan bisa saja 3 sampai 4 jam.

Lalu masalah makan.

Jangankan untuk makan siang, jajananpun paling mi instan, gorengan, dan makanan ringan lainnya, itulah yang ada dikantin dekat sekolah, kalau masih layak dibilang kantin.

Na.. Bisakah kita membayangkan apa yang akan terjadi jika sekolah lima hari diterapkan di sekolah dengan kondisi seperti ini?

Berapa persenkah kondisi sekolah yang seperti imimdi Indonesia?

Artinya analisa yang diambil, agar anak bisa menikmati kebersamaan dengan orangtua yang sibuk, adalah akhir pekan, itu untuk wilayah mana?

Justru kalau di daerah, anak malah berkumpul tiap hari dengan orangtuanya, terkadang tenaga mereka justru dibutuhkan setelah pulang sekolah.

Jadi.... Sampai kapanpun, Indonesia belum bisa menerapkan sistem sekolah sampai sore, jika itu diberlakukan secara menyeluruh.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Photo-photonya sudah menggambarkan kesulitan yang luar biasa Pak Afrial.

16 Jun
Balas



search

New Post