Gurusianers, saya yakin kita semua ingin sukses menakhlukkan tantangan menulis gurusiana. Si biru, si silver dan si emas pun sudah menari-nari di hadapan kita ingin diraih. Segala daya dan upaya kita lakukann agar dapat mencapai deadline tiap hari. Keinginan sukses dalam menakhlukkan tantangan tersebut adalah hal yang sangat positif, apalagi embel-embel yang menempel pada diri kita sebagai penggerak literasi, yang mempunyai beban agar juga bisa menularkannya kepada orang-orang di sekitar kita.

Namun, gurusianers semua, saya juga yakin. Bagi kita gurusianers yang menjalankan ibadah Ramadhan, juga memiliki target-target ibadah pada bulan Ramadhan ini. Doa yang kita panjatkan sejak memasuki bulan Sya'ban agar dipertemukan dengan Ramadhan, tentu tidak ingin kita lepaskan Ramadhan ini dengan yang biasa-biasa saja.

Pertanyaannya adalah, adakah hati kita merasa sedih, kesal atau kecewa, ketika target-target amalan kita di bulan Ramadhan ini tidak tercapai, seperti perasaan yang kita rasakan ketika kita tidak mencapai deadline tantangan gurusiana pada hari tertentu? Jika ada perasaan itu, bahkan melebihi perasaan sedih daripada penvapaia  target gurusiana, maka segeralah, masih ada waktu untuk mengejarnya. Masih ada waktu beberapa hari lagi untuk mengejar ketertinggalan kita dalam hal ibadah; tilawah, infak, dhuha, tahajjud, dan ibadah-ibadah lainnya.

Semoga Ramadhan kita di tahun ini menjadi Ramadhan terbaik kita dan bukan menjadi Ramadhan terakhir kita.

Solok, 16 Mei 2020

#Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-30

#ayo kejar target ramadhan kita...