LELAKI HUJAN
Lelaki itu berjalan menembus lebatnya hujan
Meski langkah kakinya terseok-seok menanggung lelah
Irama jantung seakan berpacu dengan gemuruh senja yang mengelam
Cemas, takut, khawatir menyatu di dalam kalbu
Sesekali, dia sapu kucuran air di wajah yang menua
Air hujan yang bercampur dengan peluh yang membaur
Kadang sang lelaki berteriak
Keras, di tengah hujan yang makin deras
T U H A N....
Dimana kah Engkau?
T U H A N....
Biar aku saja yang menanggung beban dunia ini
Jangan anakku
Jangan isteriku
Jangan keluargaku
Sang lelaki hujan akhirnya berhenti
Di depan bangunan serba putih
Nantikan kabar anak isterinya dari pria berseragam putih
Solok, 16 Juni 2020
#tantangan menulis gurusiana hari ke-11
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
So sad. Kereeen...Lelaki hebat berani menanggung derita keluarganya.
Keren Puisinya Pak. Salam kenal dan salam literasi. Kirim salam juga buat teman Bapak yang bermarga Napitupulu ya Pak
Keren pak... Sangat menyentuh... Suasana batin seorang suami sejati.... Salam literasi
Salam literasi pak!