DI SUMBAR, SIJUNJUNG SATU-SATUNYA KABUPATEN YANG MASIH ZONA HIJAU, TERANCAM MERAH JIKA TIDAK MELAKUKAN INI

Dari sembilan belas Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, dalam hal kasus Covid-19, Kabupaten Sijunjung menjadi satu-satunya Kabupaten dalam Provinsi Sumatera Barat sampai saat ini masih berstatus zona hijau, yang artinya belum ada kasus positif orang terpapar virus corona. Sementara Sawahlunto menjadi satu-satunya Kota yang juga berstatus zona hijau, setelah Kota Solok akhirnya “jebol” pada hari Senin (18/05/2020) dengan adanya kasus positif menulari Kota Beras tersebut. Hal ini tentu suatu hal yang dapat membuat sedikit melegakan, baik pemerintah daerah maupun masyarakat dari dua wilayah tersebut.

Namun kelegaan tersebut sedapat mungkin tidak membuat lengah semua pihak. Dengan berubah warnanya zona Kota Solok, itu berarti Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung sudah berada dalam kepungan daerah berzona merah. Apalagi warga Kota Solok yang positif tersebut merupakan seorang sales yang cakupan wilayahnya adalah Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya yang sudah berstatus zona merah sejak lama.

Dilansir dari Press Release Humas Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung pada laman infopublik.sijunjung.go, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SIjunjung, drg. Ezwandra, M.SC, memaparkan bahwa berdasarkan informasi pasien 01 Covid-19 Kota Solok melalui petugas Surveilans Kota Solok, ada masuk ke Kabupaten Sijunjung pada tanggal 6 Mei 2020 untuk selanjutnya sesuai jadwal akan datang kembali sekali dua minggu ke mini market dan toko-toko, selanjutnya dari data tersebut, Tim TGC Kabupaten dan Puskesmas melaksanakan tracking kontak di mini market dan toko-toko wilayah kerja Puskesmas, Laporan dari TGC Puskesmas pasien 01 Kota Solok merupakan bagian pemasaran untuk wilayah Muaro Sijunjung kontak pada bulan April dan tanggal 6 s/d 7 Mei 2020 sebanyak 23 mini market, toko dan swalayan yang berada di Kabupaten Sijunjung. Pada laman yang sama, Ezwandra juga memaparkan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan diantaranya akan dilaksanakannya pemeriksaan swab di RSUD Sijunjung pada hari ini Rabu (20/05/2020) sebanyak 37 orang dari hasil tracking dan 15 orang untuk notifikasi dan ODP (Total sebanyak 52 orang).

Lalu apa yang bisa dilakukan guna mempertahankan status zona hijau? Semua fihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama, semua benar-benar dituntut keseriusannya dalam memutus mata rantai covid-19 ini. Sebagai usaha, mungkin posko-posko yang terdapat di perbatasan betul-betul dioptimalkan. Setiap yang masuk harus dipantau. Protokol covid-19 dijalankan. Dan semua masyarakat harus berdisiplin, berdiam diri di rumah, social dan physical distancing. Serta usaha sederhana selaku masyarakat mungkin kebiasaan kita untuk berbelanja pakaian dan kebutuhan lebaran lainnya ke kota Solok, Bukittinggi atau Padang “ditahan” dahulu, karena daerah-daerah tersebut merupakan zona merah.

Terakhir, tentu kita semua berharap wabah ini segera berlalu. Agar pasar-pasar kita kembali beraktivitas menggerakan perekonomian masyarakat, dan masjid serta surau kembali berisi bahkan lebih ramai lagi dari sebelum wabah melanda. Sebagai orang beriman, sudah saatnya kita kembali kepada Allah SWT, menyesali dan mohon ampunan atas setiap dosa dan maksiat yang kita perbuat selama ini.

Solok, 20 Mei 2020

#Tantangan Menulis Hari ke-34